Waliyanti, Waliyanti and , Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H. (2014) Pengembangan Karakter Kemandirian Melalui Program Boarding School (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
03._HALAMAN_DEPAN.pdf Download (4MB) |
|
|
PDF (Bab I)
04._BAB_I.pdf Download (28kB) |
|
PDF (Bab II)
05._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (58kB) |
||
PDF (Bab III)
06._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (57kB) |
||
PDF (Bab IV)
07._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
PDF (Bab V)
08._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (19kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (19kB) |
|
|
PDF (Lampiran)
10._LAMPIRAN.pdf Download (5MB) |
|
|
PDF (Naskah Publikasi)
02._JURNAL_PUBLIKASI.pdf Download (6MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk, proses, faktor pendukung, faktor penghambat, dan upaya mengatasi hambatan pengembangan karakter kemandirian melalui program boarding school. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tipe penelitian ini menerangkan fenomena sosial tertentu. Strategi penelitiannya adalah studi kasus tunggal terpancang agar penelitian lebih mudah mencari data yang sesuai dengan masalah, serta mengumpulkan data lebih terarah dari pada tujuan yang hendak dicapai. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Prosedur penelitian ini terdapat lima tahap yaitu pra lapangan, penelitian lapangan, observasi, analisis data, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk pengembangan karakter kemandirian seperti tanggungjawab, disiplin merapikan tepat tidur, mencuci pakain, peralatan masak, menjalankan shalat wajib, sunah, belajar mandiri, kajian, life skill, dan leadership, (2) proses pengembangan karakter kemandirian secara terpola, dilakukan berulang-ulang menjadikan suatu kebiasaan seperti kegiatan rutin (shalat berjamaah, shalat dhuha, senam, kebersihan diri), kegiatan spontan (memberi salam, membuang sampah ditempatnya, kebiasaan antri), kegiatan keteladanan (berpakaian rapi, berbahasa santun, menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda) (3) faktor pendukung: keinginan siswa mendalami agama, jarak antara rumah dan sekolah jauh, dukungan orang tua, penggunaan peralatan makan dan masak sederhana, kegiatan boarding school mendorong siswa hidup mandiri, banyak teman dari kelas 7, 8, dan 9, memperoleh ilmu yang tidak didapatkan di sekolah, (4) faktor penghambat: rasa jenuh, bosan, latar belakang dari keluarga mampu menyebabkan anak manja, sarana prasarana terbatas, pola asuh orang tua memanjakan anak khususnya kelas 7 baru masuk boarding school, kurang informasi/komunikasi, (5) upaya mengatasi hambatan diarahkan mandiri mengerjakan tugas yang menjadi kewajibanya, dimotivasi karena setiap anak memiliki karakter berbeda-beda, dicontohkan yang baik agar siswa berlatih mandiri, apabila dilanggar diberikan sanksi. Kesimpulan penelitian ini adalah seharusnya boarding school merupakan sekolah yang mengintegrasikan kurikulum formal di asrama. Program boarding school di MTs N Surakarta 1 belum sepenuhnya seperti yang diidealkan pada sekolah berasrama pada umumnya, seharusnya asrama digunakan seluruh siswa MTs N Surakarta 1 bukan hanya sebagian siswa.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Karakter, Kemandirian, Boarding school Surakarta |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 03 Apr 2014 09:04 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 02:18 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/28501 |
Actions (login required)
View Item |