Susetyo, Noor Adi and , Dra. Aminah Asngad, M.Si. (2013) Pemanfaatan Urin Sapi Sebagai POC (Pupuk Organik Cair) Dengan Penambahan Akar Bambu Melalui Proses Fermentasi Dengan Waktu Yang Berbeda. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (739kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (168kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (131kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (304kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (225kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (83kB) |
||
|
PDF (Daftra pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (279kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (329kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pupuk organik cair urin sapi melalui proses fermentasi dan mengetahui jumlah kandungan (N, P dan K) pada pupuk organik cair hasil proses fermentasi urin sapi dengan waktu yang berbeda menggunakan akar bambu sebagai starter alami. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode acak lengkap dengan dua faktor yaitu faktor pertama waktu fermentasi 7 hari dan 14 hari dan faktor yang kedua konsentrasi penambahan akar bambu yang berbeda yaitu 1%, 1,25% dan 2% dari urin sapi, sehingga terdapat enam perlakuan masing-masing tiga kali ulangan. Dari data pengamatan dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) dua jalur dan dilanjutkan dengan uji membandingkan rata-rata setiap perlakuan atau Estimated Marginal Means. Hasil uji kandungan N (nitrogen) pupuk organik cair F hitung 1.042 < 3.885; uji kandungan P (Fospor) pupuk organik cair F hitung 0.241 < 3.885; uji kandungan K (Kalium) pupuk organik cair F hitung 0.607 < 3.885, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara waktu fermentasi dengan konsentrasi akar bambu terhadap kandungan kimia N, P dan K. Penelitian ini menunjukan perlakuan yang menghasilkan rata-rata kandungan N paling tinggi terdapat pada perlakuan X2Kc (penambahan konsentrasi akar bambu 2% dari urin sapi melalui proses fermentasi 14 hari) yaitu sebesar 0,35%, perlakuan yang menghasilkan rata-rata kandungan P (Fospor) paling tinggi terdapat pada perlakuan X2Kc (penambahan konsentrasi akar bambu 2% dari urin sapi) yaitu sebesar 406,31% dan perlakuan yang menghasilkan rata-rata kandungan K (Kalium) paling tinggi terdapat pada perlakuan X2Kc (penambahan konsentrasi akar bambu 2% dari urin sapi) yaitu sebesar 4,00%.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | urin sapi, akar bambu, waktu fermentasi dan POC. |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 15 Nov 2013 06:34 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 16:03 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/26749 |
Actions (login required)
View Item |