Pemanfaatan Pati Garut Dan Tepung Waluh Sebagai Bahan Dasar Biskuit Untuk Penderita Diabetes

Suryaningtyas, Prihatin and , Dra. Titik Suryani, M.Sc. (2013) Pemanfaatan Pati Garut Dan Tepung Waluh Sebagai Bahan Dasar Biskuit Untuk Penderita Diabetes. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
03._Halaman_Depan.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
04._BAB_I.pdf

Download (96kB)
[img] PDF (Bab II)
05._BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (248kB)
[img] PDF (Bab III)
06._BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (309kB)
[img] PDF (Bab IV)
07._BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (541kB)
[img] PDF (Bab V)
08._BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (49kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (96kB)
[img] PDF (Lampiran)
10._LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (672kB)

Abstract

Biskuit merupakan salah satu produk pangan berbahan dasar tepung terigu dengan proses pemanggangan. Penelitian ini memanfaatkan pati garut dan tepung waluh sebagai bahan dasar biskuit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dan vitamin C, dan organoleptik pada biskuit dengan formulasi pati garut dan tepung waluh yang berbeda. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yaitu formulasi pati garut dan tepung waluh (90%:10%, 85%:15%, 80%:20%, dan 75%:25%) dengan 4 perlakuan dan 2 kontrol yaitu 100% pati garut dan 100% tepung waluh. Pengujian kadar glukosa menggunakan metode spektrofotometri dan kadar vitamin C menggunakan titrasi iodium 0,01 N. Analisis data pengujian menggunakan One Way Anova dan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test), sedangkan pengujian organoleptik dan daya terima menggunakan analisis deskriptif kualitatif (angket). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan formulasi pati garut dan tepung waluh yang berbeda, kadar glukosa perlakuan K0 (100% tepung waluh) dan kadar vitamin C pada perlakuan AK2 (85% pati garut : 15% tepung waluh) dan K0 (100% tepung waluh) berbeda nyata (signifikan). Kesimpulan menunjukkan bahwa kadar glukosa tertinggi biskuit A0 (100% pati garut) yaitu 34 mg dan kadar glukosa terendah biskuit K0 (100% tepung waluh) yaitu 28,43 mg, kadar vitamin C tertinggi biskuit K0 (100% tepung waluh) yaitu 15,899 mg dan kadar vitamin C terendah biskuit A0 (100% pati garut) yaitu 3,549 mg. Hasil uji organoleptik biskuit yang paling disukai panelis adalah formulasi 100% pati garut (A0) dengan kadar glukosa 34 mg dan kadar vitamin C 4,077 mg.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: biskuit, pati garut, tepung waluh
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 14 Oct 2013 06:37
Last Modified: 26 Oct 2021 15:45
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/26469

Actions (login required)

View Item View Item