Fahad, Ikmal and , Dr.Muindinillah Basri, M.A and , Dr.Ahmad Zain An-Najah,M.A (2013) Pemikiran Abu Al-Hasan Al-Asy’ari Tentang Asma’ Dan Sifat Allah. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (713kB) |
|
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (1MB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB-I.pdf Download (547kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB-II.pdf Restricted to Repository staff only Download (515kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB-III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB-IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (Bab V)
BAB-V.pdf Restricted to Repository staff only Download (352kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (339kB) |
Abstract
Penelitian ini mengangkat judul “Pemikiran Abu al-×asan al-Asy‟arÊ tentang AsmÉ’ dan ØifÉt Allah ”. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran deskriptif yang lebih jelas tentang pemikiran Abu al-×asan al-Asy‟arÊ dan Asy‟ariyah tentang asmÉ’ dan ÎifÉt Allah serta apa yang melatarbelakangi dan membedakan pemikiran keduanya. Proses penelitian ini bersifat kualitatif yang dikembangkan dalam sebuah metode penelitian ilmiah. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif, analitis kritis, dan perbandingan. Data-data yang diperoleh kemudian dideskripsikan serta dianalisa dengan pendekatan kategorisasi dan perbandingan. Pendekatan sosiologis dan historis digunakan untuk mengungkap hal-hal yang melatarbelakangi pemikiran Abu al-×asan al-Asy‟arÊ dengan melihat sejarahnya. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan dari “Pemikiran Abu al-×asan alAsy‟arÊ tentang AsmÉ’ dan ØifÉt Allah ” adalah sebagai berikut: 1) Abu al- ×asan al-Asy‟arÊ mengimani dan menetapkan semua asmÉ’ Allah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Alquran dan sunah. Ia juga menolak pertentangan dalam polemik tentang al-ismu (nama) dan musammÉ (yang dinamai), baginya alismu adalah untuk musammÉ, sedangkan keyakinan bahwa al-ismu adalah selain musammÉ adalah kesesatan dalam beragama, sehingga perdebatan dalam masalah ini adalah kebidahan. 2) Ia menetapkan semua ÎifÉt Allah sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Alquran dan sunah serta memperlakukannya sesuai makna lahirnya dengan tanpa melakukan takyÊf, tamtsÊl, ta’ÏÊl, dan ta’wÊl. Sehingga ia menetapkan semua ÎifÉt żÉtiyah bagi Allah seperti ÎifÉt ilmu, wajah, dua mata, dua tangan, dan jari-jari. Ia juga menetapkan semua ÎifÉt fi’liyah bagi Allah seperti ÎifÉt al-qabÌah, al-istiwÉ’, al-ityÉn, al-majÊ’, dan al-nuzËl. Dalam penetapannya terhadap ÎifÉt tersebut, ia menegaskan keharusan menetapkannya dengan tanpa melakukan tamtsÊl dan takyÊf. 3) Asy‟ariyah berpendapat bahwa asmÉ’ Allah adalah qadÊm sebagaimana ÎifÉt-Nya, ia bukanlah makhluk dan ia adalah zat-Nya sendiri, hanya saja penamaan (al-tasmiyyah) maka itu adalah makhluk. 4) Asy‟ariyah berpendapat bahwa kewajiban pertama bagi setiap mukalaf adalah pengenalan atas Allah terkait dengan apa yang wajib ditetapkan atas-Nya, apa yang mustahil, dan apa yang boleh dari ÎifÉt-Nya yang berjumlah 20. 5) Asy‟ariyah menetapkan seluruh ÎifÉt Allah melalui akal sehingga mereka menafikan semua ÎifÉt khabariyah bagi Allah , baik yang berupa ÎifÉt żÉtiyah maupun ÎifÉt fi’liyah, melainkan hanya tujuh ÎifÉt yang mereka sebut dengan ÎifÉt ma’ÉnÊ. Selain dari tujuh ÎifÉt ma’ÉnÊ di atas, maka harus ditakwilkan atau diserahkan kepada Allah (tafwÊÌ).
Item Type: | Karya ilmiah (Thesis) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Magister Pemikiran Islam |
Depositing User: | Users 10 not found. |
Date Deposited: | 30 Sep 2013 06:56 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 04:28 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/26386 |
Actions (login required)
View Item |