ULFA , Nida’ul Maria (2012) Asuhan Keperawatan Pada Tn. J Dengan Gangguan Sistem Pernapasan : Tb Paru Di Ruang Cempaka III RSUD Pandan Arang Boyolali. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (754kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (69kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (151kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (235kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (51kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (55kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (13kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
||
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (306kB) |
Abstract
Latar belakang : Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman Mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi. Hal ini dikarenakan ketika penderita TB paru batuk, bersin, berbicara atau meludah, mereka memercikkan kuman TB paru atau bacilli ke udara. Seseorang dapat terpapar dengan TB paru hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TB. Kemudian data dari Depkes menunjukkan pada tahun 2009, 1,7 juta orang meninggal karena TB (600.000 diantaranya perempuan) sementara ada 9,4 juta kasus baru TB (3,3 juta diantaranya perempuan). Tujuan : Mengetahui tentang gambaran asuhan keperawatan dengan TB Paru dan mampu mengaplikasikannya pada penderita TB Paru meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil : Mengacu pada intervensi dan implementasi dari hasil evaluasi, ada 2 diagnosa yang teratasi : nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru dan batuk menetap, dan gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak napas dan batuk. Disamping itu ada 3 diagnosa yang teratasi sebagian : brsihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret, sekret kental, risiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan adanya infeksi kuman tuberkulosis, dan intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan dan inadekuat oksigen untuk beraktivitas. Kesimpulan : Untuk perawatan pasien dengan TB Paru, harus ada kerjasama antara tenaga kesehatan dan keluarga agar selalu memberikan informasi tentang perkembangan kesehatan pasien dan memberi pendidikan kesehatan pada keluarga dan senantiasa memotivasi pasien dan keluarga untuk selalu menjaga pola hidup dan kesehatan pasien dan keluarga.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tuberkulosis, sesak napas, batuk, paru-paru |
Subjects: | R Medicine > RD Surgery R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan D3 |
Depositing User: | Cahyana K. Widada |
Date Deposited: | 20 Sep 2013 05:41 |
Last Modified: | 20 Sep 2013 05:41 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/26142 |
Actions (login required)
View Item |