Jaya, Barendra Agni Anji and , Ir. Abdul Rochman, M.T. and , Muhammad Ujianto, S.T., M.T. (2013) Tinjauankuat Lentur Dinding Panelmenggunakan Anyaman Bambu Dengan Styrofoam Sebagai Pengganti Agregat Kasar. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
00_Halaman_Depan.pdf Download (443kB) |
|
|
PDF (Bab 1)
01_BAB_I.pdf Download (26kB) |
|
PDF (Bab 2)
02_BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (154kB) |
||
PDF (bab 3)
03_BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (286kB) |
||
PDF (Bab 4)
04_BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (436kB) |
||
PDF (Bab 5)
05_BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (157kB) |
||
PDF (Bab 6)
06_BAB_VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (20kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
07_Daftar_Pustaka.pdf Download (9kB) |
|
PDF (Lampiran)
08_Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (340kB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
Naskah_Publikasi.pdf Download (310kB) |
Abstract
Selama ini penggunaan dinding pada bidang kontruksi bangunan kebanyakan masih menggunakan pasangan dinding batu bata, dinding yang terbuat dari batu bata yang direkatkan satu sama lain dengan mortar ini ternyata memiliki dampak negatif bagi lingkungan akibat proses produksi batu bata itu sendiri, pembakaran yang terhitung lama menimbulkan emisi gas karbon yang merugikan bagi lingkungan, disamping itu juga memiliki banyak kekurangan seperti berat jenis yang tinggi, sifat getas yang tinggi, pengerjaan yang lama, sehingga penggunaannya tidak sesuai untuk bangunan gedung tinggi dan bangunan didaerah rawan gempa. Maka dari itu diadakanlah penelitian dinding panel sebagai alternatif pengganti pasangan dinding batu bata, pada penelitian dinding panel ini bahan penyusunnya menggunakan tulangan anyaman bambu serta Styrofoam untuk menggantikan agregat kasar. Penggunaan bahan-bahan tersebut diharapkan menghasilkan berat jenis yang jauh lebih ringan serta dimensi yang lebih tipis, namun kekuatanya setara dengan dinding pasangan batu bata. Bambu yang digunakan adalah bambu dari jenis Ori. Bambu ini diperoleh dari daerah nusukan sedangkan bahan Styrofoam didapat dari limbahlimbah Styrofoam yang sudah tidak terpakai. Dinding panel yang dibuat terbagi menjadi 3 variasi ketebalan yaitu dengan dimensi 120 x 50 x 8 cm, 120 x 50 x 10 dan 120 x 50 x 12 dengan masing-masing variasi berjumlah 3 benda uji, ketiga variasi dinding panel tersebut akan dibandingkan dengan dinding pasangan batu bata berdimensi 120 x 50 x 14 cm sebanyak 3 benda uji. Benda uji silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dibuat sebanyak 4 benda uji, bambu ori dengan dimensi 0,5 x 2 x 50 cm dipergunakan sebagai tulangan dinding panel. Perencanaan campuran beton dengan metode perbandingan yang mengacu pada penelitian terdahulu dengan proporsi 15 % ; 65 % ; 20 % (suarnita, 2005) dengan faktor air semen sebesar 0,4. Pengujian dilaksanakan ketika beton berumur 48 hari. Hasil pengujian kuat lentur pada ketebalan 10 cm pada kondisi Mretak teoritis rata-rata sebesar 3 kN.mm, pada kondisi Mretak eksperimen rata-rata sebesar 3,124 kN.mm sedangkan pasangan dinding batu bata pada kondisi Mretak teoritis rata-rata sebesar 2,7 kN.mm dan kondisi Mretak eksperimen sebesar 3,3 kN.mm dari hasil pengujian diatas selisih antara dinding panel dan pasangan batu bata kondisi Mretak teoritis sebesar 11 % lebih kuat dari batu bata sedangkan pada kondisi Mretak eksperimen 6 % lebih lemah dari batu bata.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Styrofoam, dinding panel, kuat lentur, tulangan anyaman bambu |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Sapta Pujianta, S.I.Pust |
Date Deposited: | 06 Sep 2013 12:00 |
Last Modified: | 02 Nov 2021 14:38 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/25606 |
Actions (login required)
View Item |