Puspaningrum, Indah and , Dra. Suparti, M.Si (2013) Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada Media Tambahan Molase Dengan Dosis Yang Berbeda. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
halaman_depan.pdf Download (738kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf Download (187kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (178kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (287kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (285kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (83kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (88kB) |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
naskah_publikasi.pdf Download (367kB) |
Abstract
Jamur tiram putih disebut juga dengan jamur kayu karena jamur tersebut tumbuh pada media kayu lapuk. Jamur tiram putih banyak digemari masyarakat karena selain memiliki cita rasa yang enak juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh molase dengan dosis berbeda pada produktivitas jamur tiram putih. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktorial yaitu pemberian molase dengan empat taraf konsentrasi 0 ml, 16,5 ml, 33ml dan 50ml/ baglog dan dilakukan tiga ulangan. Untuk pengujian hipotesis dengan anova satu jalan (One Way Anova), hasil pengujian hipotesis pada penyebaran miselium diperoleh nilai probabilitas 0,001 < 0.05 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD. Berat jamur tiram putih panen I diperoleh nilai probabilitas 0,021 < 0.05 H0 ditolak artinya antara ke empat perlakuan tidak sama atau berbeda nyata nyata maka dilakukan Pos Hok Test uji lanjut Anova dengan uji LSD, sedangkan pada parameter yang lain diperoleh kesimpulan H0 diterima artinya tidak terdapat perbedaan antara ke empat perlakuan. Hasil penelitian pada pengamatan penyebaran miselium diperoleh perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik yaitu M1 (dosis 16,5 ml/ baglog) dengan rata-rata penyebaran miselium 16,3 hari dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik yaitu M0 atau kontrol dengan rata-rata 27,7 hari. Pada jumlah total tubuh buah jamur diperoleh perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik yaitu M3 (dosis 50ml/ baglog) dengan rata-rata 11,5 buah dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik yaitu M0 (kontrol) dengan rata-rata 9 buah. Pada berat jamur tiram putih perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik yaitu M3 (dosis 50ml/ baglog) dengan rata-rata 78,2 gram dan perlakuan yang memberikan pengaruh kurang baik yaitu M0 dengan rata-rata 48,85 gram. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan M1 dosis molase paling rendah (16,5 ml) berpengaruh pada pemenuhan miselium dan M3 dosis molase paling tinggi (50 ml) berpengaruh pada pertumbuhan jumlah tubuh buah dan berat buah jamur.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Molase, Penyebaran miselium, jumlah tubuh jamur tiram putih, berat jamur tiram putih |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 09 Jul 2013 06:33 |
Last Modified: | 31 Oct 2021 23:13 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/24648 |
Actions (login required)
View Item |