Strategi Komunikasi Pemasaran Batik Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Batik Dwi Hadi Surakarta

Lily, Fonna Heldiana and , Drs. Joko Sutarso, S.E, M.Si and , Agus Triyono, S.Sos, M.Si (2013) Strategi Komunikasi Pemasaran Batik Studi Kasus Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Batik Dwi Hadi Surakarta. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (344kB)
[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (686kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (333kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (310kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (91kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (70kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Batik menjadi produksi paling utama di Jawa, terutama di Kota Solo. Solo menjadi sentra batik karena ada perkampungan yang memang menjadi home industry batik. Seperti Kampung Laweyan, Kampung Kauman dan Pasar Klewer. Selain itu ada beberapa corak yang memang terkenal di Kota Solo seperti batik lurik dan batik kasunanan, kedua batik tersebut sudah mencapai ke Manca Negara. Harga yang ditawarkan relatif murah dan terjangkau, tentunya dengan kualitas yang tidak akan mengecewakan. Apalagi bila membelinya dengan harga grosiran, maka akan mendapat harga yang lebih murah lagi. Ditengah-tengah persaingan usaha batik yang cukup menjamur, Batik Dwi Hadi mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang ada. Usaha produk Batik Dwi Hadi ini pemasarannya sudah menjangkau kemana-mana, tidak hanya didalam Pulau Jawa saja, akan tetapi sudah sampai keluar Pulau Jawa. Tetapi tidak hanya produk yang dapat membuat Dwi Hadi menjadi berkembang, melainkan dalam pemasaran batik tersebut, para pemilik perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam pemasarannya. Dari awal berdirinya home industry Batik Dwi Hadi, dari pihak pemilik memiliki kemampuan dalam memasarkan barang dengan baik. Kemampuan mereka dalam berkomunikasi dalam pemasaran dapat menghasilkan peningkatan penghasilan dan perkembangan industri mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana strategi komunikasi pemasaran terpadu Batik Dwi Hadi Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Langkah-langkah analisis data yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam perencanaannya Batik Dwi Hadi melakukan identifikasi audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi, menetapkan total anggaran komunikasi, dan mengukur hasil komunikasi. Dalam komunikasi pemasaran terpadu, dalam pelaksanaannya Batik Dwi Hadi melakukan Advertising (periklanan) yaitu Batik Dwi Hadi mempromosikan melalui media iklan yaitu menggunakan leaflet, kartu nama, facebook, dan website. Untuk media iklan lain seperti surat kabar ataupun televisi, tidak dilakukan karena minimnya dana. Pemasaran Langsung, yaitu Batik Dwi Hadi, memanfaatkan pameran sebagai sarana promosi dan pengenalan produk. Personal selling, yaitu dengan memperkenalkan produk Dwi Hadi dari toko ke toko dan target pertama adalah Pasar Klewer yang ditinjau ramai akan adanya konsumen. Faktor pendukung Batik Dwi Hadi adalah warna khas pada produk batiknya, yang mana hal tersebut tidak dimiliki oleh batik-batik yang lain.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Strategi, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Batik
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Users 10 not found.
Date Deposited: 15 May 2013 09:50
Last Modified: 23 Oct 2021 02:09
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/24169

Actions (login required)

View Item View Item