HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI

Al Fajar , Rachmat (2008) HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAKTUALISASI DIRI DAN KONFLIK PERAN DENGAN CITRA DIRI. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .

	PDF F100950017.pdf Restricted to Repository staff only Download (350kB)
Preview	PDF F100950017.pdf Download (58kB)

Abstract

Citra diri dapat diartikan sebagai bagaimana individu itu melihat dirinya sendiri. Keadaan itu didorong oleh bagaimana individu dapat mengaktualisasikan diri untuk menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuannya. Individu yang mampu mengaktualisaikan dirinya akan mengurangi konflik peran yang terjadi sehingga akan memiliki citra diri positif akan menghasilkan perilaku yang positif, dan akan mudah melakukan kontrol terhadap perilakunya sendiri dalam penyesuaian sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebutuhan beraktualisasi diri dan konflik peran dengan citra diri. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara kebutuhan beraktualisasi diri dan konflik peran dengan citra diri, ada hubungan positif antara kebutuhan beraktualisasi diri dengan citra diri, ada hubungan positif antara konflik peran dengan citra diri. Subjek dalam penelitian ini adalah penyiar radio yang bekerja pada Stasiun Radio Ria FM, SAS FM, PTPN FM dan JPI FM, sebanyak 78 orang yang diambil menggunakan teknik purpossive non random sampling, dengan karakteristik : penyiar tetap, masa kerja lebih dari 1 tahun, masih berstatus sebagai mahasiswa. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kebutuhan beraktualisasi diri, skala konflik peran dan skala citra diri. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,565 dengan p < 0,01, hal ini berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara kebutuhan beraktualisasi diri dan konflik peran dengan citra diri. Hasil analisis diperoleh nilai korelasi rx1y sebesar 0,468 dengan p < 0,01 yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kebutuhan beraktualisasi diri dengan citra diri. Semakin tinggi kebutuhan beraktualisasi diri maka semakin tinggi citra diri dan sebaliknya. Hasil analisis juga menunjukkan nilai korelasi rx2y sebesar -0,330 dengan p < 0,01 yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara konflik peran dengan citra diri. Semakin tinggi konflik peran maka semakin rendah citra diri dan sebaliknya. Kebutuhan beraktualisasi diri pada subjek penelitian tergolong tinggi dengan rerata empirik sebesar 130,833 dan rerata hipotetik 102,5. Konflik peran pada subjek penelitian tergolong rendah dengan rerata empirik 55,026 dan rerata hipotetik 75. Citra diri subjek penelitian tergolong tinggi dengan rerata empirik 116,141 dan rerata hipotetik 90. Peranan atau sumbangan efektif kebutuhan beraktualisasi diri terhadap citra diri sebesar 21,478%, sedangkan peranan atau sumbangan efektif konflik peran terhadap citra diri sebesar 10,428%. Total sumbangan efektif sebesar 31,906% (31,9%) yang berarti masih terdapat 68,1% faktor-faktor lain yang mempengaruhi citra diri di luar variabel kebutuhan beraktualisasi diri dan konflik peran, seperti lingkungan pergaulan, interaksi sosial, kepercayaan diri. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara pemenuhan kebutuhan kasih sayang dengan citra diri. Artinya, semakin tinggi pemenuhan kebutuhan kasih sayang maka semakin rendah citra diri dan sebaliknya semakin rendah pemenuhan kebutuhan kasih sayang maka semakin tinggi citra diri. Pemenuhan kebutuhan kasih sayang pada subjek tergolong tinggi dan citra diri pada subjek penelitian tergolong rendah.

Item Type:	Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords:	Citra diri, aktualisasikan diri, konflik peran
Subjects:	B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions:	Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User:	Ari Fatmawati
Date Deposited:	10 Jun 2009 08:14
Last Modified:	16 Nov 2010 23:13
URI:	http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2414

Actions (login required)

View Item