Setiowartini , Ayi (2008) PENGARUH PELATIHAN KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
F100000287.pdf Download (90kB) |
|
PDF
F100000287.pdf Restricted to Repository staff only Download (388kB) |
Abstract
Pengajaran di Sekolah Dasar pada umumnya cukup berdaya guna untuk menghasilkan ketrampilan-ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung, tetapi kurang waktu tertuju dan kurang bahan tersedia untuk mengembangkan ketrampilan tangan, kemampuan seni, atau sikap menghargai pekerjaan tangan. Anak-anak biasanya tidak didorong mengajukan pertanyaan dan menggunakan daya imajinasinya, mengajukan masalah-masalah sendiri, mencari jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah nonrutin atau menunjukkan banyak inisiatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan kreativitas terhadap kemampuan memecahkan masalah pada siswa-siswi sekolah dasar dan besarnya tingkat kemampuan memecahkan masalah pada siswa-siswi sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 dan 6 MIM Pucangan, Kartasura dan MIM Kertonatan, Sukoharjo yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling. Rancangan penelitian menggunakan teknik Matched Two-groups Design. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kemampuan pemecahkan masalah. Dari hasil analisis menggunakan Mann Whitney U Test diperoleh nilai Z = 2,570; p = 0,010 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian pelatihan kreativitas terhadap kemampuan pemecahan masalah pada peserta pelatihan. Nilai rata-rata kemampuan memecahkan masalah kelompok eksperimen sebesar 13,900 dan nilai rata-rata kemampuan memecahkan masalah pada kelompok kontrol sebesar 7,100. Interpretasi dari nilai rata -rata ini adalah bahwa pelatihan kreativitas yang dilakukan cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada anak-anak sekolah dasar. Kemampuan memecahkan masalah pada kelompok eksperimen tergolong tinggi, dengan rerata empirik sebesar 108,200; kemampuan memecahkan masalah pada kelompok kontrol tergolong sedang dengan rata -rata empirik sebesar 90,200. Jadi kemampuan pemecahan masalah anak yang mendapat pelatihan lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapat pelatihan Kondisi ini dapat diartikan bahwa aspek-aspek dalam kemampuan memecahkan masalah pada dasarnya sudah dimiliki oleh individu, tetapi kurang dioptimalkan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pelatihan Kreativitas, Kemampuan Pemecahan Masalah, Inteligensi |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 10 Jun 2009 06:50 |
Last Modified: | 16 Nov 2010 23:23 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2393 |
Actions (login required)
View Item |