Supriyanto, Joko (2008) ANALISA PEMANFAATAN FASILITAS PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
E100000102.pdf Download (116kB) |
|
PDF
E100000102.pdf Restricted to Repository staff only Download (344kB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali berjudul “Analisa Pemanfaatan Fasilitas Pendidikan Dasar Di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali” bertujuan : 1) Mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas pendidikan di Kecamatan Ngemplak, 2) Mengetahui dan menganalisis jangkauan fasilitas pendidikan terhadap masyarakat yang memanfaatkan fasilitas pendidikan, 3) Mengetahui variasi asal murid SD dan SLTP di Kecamatan Ngemplak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sekunder. Metode penentuan daerah menggunakan metode “Purposive sampling”, yaitu pemilihan daerah berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu : pemanfaatan fasilitas pendidikan di masing-masing desa berbeda, penyebaran fasilitas pendidikan tidak merata. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder meliputi jumlah fasilitas pendidikan (SD dan SLTP), asal murid, jumlah penduduk usia 7-12, dan usia 13-15 tahun. Metode analisis data yang digunakan adalah tabel frekuensi dan tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan fasilitas pendidikan di daerah penelitian cukup bervariasi. Klasifikasi rendah sebanyak 3 Desa, yaitu Desa Ngargorejo, Desa Dibal, dan Desa Sindon. Klasifikasi pemanfaatan sedang terdapat di 8 Desa, yaitu Desa Sobokerto, Desa Ngesrep, Desa Gagak Sipat, Desa Sawahan, Desa Pandean, Desa Kismoyoso, Desa Manggung, dan Desa Giriroto. Sedangkan Klasifikasi pemanfaatan tinggi terdapat di Desa Donohudan. Hipotesa ke-1 yang menyebutkan bahwa tingkat pemanfaatan fasilitas pendidikan di desa pusat Kecamatan lebih baik dibanding desa yang lain di Kecamatan Ngemplak tidak terbukti. Hal ini disebabkan karena selain terdapat perbedaan jumlah fasilitas pendidikan di tiap-tiap desa sehingga mempengaruhi nilai total pemanfaatan fasilitas juga lokasi sekolah yang difavoritkan tidak berada di pusat kegiatan (di Desa Sawahan). Faktor aksesibilitas berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan fasilitas pendidikan. Hal ini disebabkan karena tingkat kemudahan dalam melakukan mobilitas. Hal tersebut dikuatkan dengan nilai uji product moment sebesar 0,837, termasuk kategori sempurna (0,800 – 1,000). Hipotesa ke-2 yang menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat aksesibilitas semakin tinggi tingkat pemanfaatan pelayanan fasilitas pendidikan, terbukti. Persentase variasi asal murid tertinggi sebesar 66,67 % terdapat ada pasangan tingkat pemanfaatan yang rendah dengan tingkat variasi yang rendah pula, yaitu terdapat di 8 desa, yaitu Desa Ngargorejo, Desa Sobokerto, Desa Pandean, Desa Kismoyoso, Desa Dibal, Desa Sindon, Desa Manggung, dan Desa Giriroto. Sedangkan pasangan variasi sedang dengan pemanfaatan sedang, sebesar 16,67 %, terdapat di 2 desa, yaitu Desa Gagaksipat dan Desa Sawahan. Pasangan variasi tinggi dengan pamanfaatan tinggi sebesar 8,33 % terdapat hanya 1 desa, yaitu Desa Donohudan. Nilail uji product moment ke-2 variabel ini sebesar 0,895, termasuk kategori sempurna (0,800 – 1,000). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa ke-3, yang menyebutkan bahwa semakin tinggi pemanfaatan fasilitas pendidikan semakin tinggi variasi asal muridnya, terbukti.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pemanfaatan Fasilitas Pendidikan Dasar, Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolal |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Divisions: | Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 09 Jun 2009 07:42 |
Last Modified: | 21 Feb 2011 08:02 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2342 |
Actions (login required)
View Item |