Prastika, Nurul (2012) Batik Sebagai Sarana Pendidikan Karakter (Studi Kasus Mengenai Kebanggaan pada Batik di SMP Negeri 2 Ngadirojo Wonogiri). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman depan)
2._Halaman_Depan.pdf Download (597kB) |
|
|
PDF (Bab I)
3._BAB_I.pdf Download (34kB) |
|
PDF (Bab II)
4._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (75kB) |
||
PDF (Bab III)
5._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (40kB) |
||
PDF (Bab IV)
6._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (76kB) |
||
PDF (Bab V)
7._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
||
|
PDF (Daftar pustaka)
8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (17kB) |
|
|
PDF (Naskah publikasi)
11._Jurnal_Penelitian.pdf Download (341kB) |
|
PDF (Lampiran)
9._Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (248kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya penggunaan batik sebagai sarana pendidikan karakter bagi siswa, dan mengetahui rasa kebanggaan siswa terhadap batik sebagai warisan budaya. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII, VIII, IX di SMP Negeri 2 Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi langsung, dokumentasi dan studi pustaka. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu pra lapangan, penelitian lapangan, analisis data dan analisis dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan baju batik merupakan wujud penanaman nilai-nilai kedisiplinan, persatuan dan kesatuan bangsa atau nasionalisme. Melalui penggunaan baju batik seragam siswa dibiasakan menjawab perbedaan dengan rasa kebersamaan; 2) Rasa kebanggaan siswa terhadap batik sebagai warisan budaya terlihat dari: (a) Siswa memiliki pakaian batik atau barang-barang dari batik. Siswa memiliki pakaian batik selain baju batik seragam dari sekolah; (b) Siswa merasa bangga dan tidak malu apabila menggunakan batik; (c) Siswa memakai pakaian batik paling sedikit sekali dalam seminggu. Siswa sudah terbiasa menggunakan baju batik seminggu dua kali yaitu setiap hari Rabu dan Kamis. Siswa merasa tidak terpaksa menggunakan baju batik; (d) Siswa mengajak orang lain dan mengenakan batik. Siswa sudah berupaya mengajak keluarga, kerabat dekat, tetangga, dan teman untuk menggunakan baju batik; (e) Siswa berupaya membudayakan dan mengenalkan batik dan cara pembuatannya kepada teman atau orang lain. Siswa sudah pernah berupaya untuk mengajak keluarga atau temannya untuk mengunjungi museum batik untuk melihat proses dan cara membuat baju batik.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | batik, pendidikan karakter, kebanggaan terhadap batik |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Edy Susilo |
Date Deposited: | 28 Jan 2013 10:57 |
Last Modified: | 28 Jan 2013 12:03 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/22442 |
Actions (login required)
View Item |