SURYAWATI , EKO PRASETYO (2008) GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD KABUPATEN CILACAP PERIODE JANUARI – JUNI 2006. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
K100000206.pdf Download (164kB) |
|
PDF
K100000206.pdf Restricted to Repository staff only Download (404kB) |
Abstract
Penggunaan antibiotik dan penyakit infeksi merupakan suatu masalah yang banyak dihadapi pada negara berkembang. Salah satunya adalah penyakit infeksi saluran pernafasan atas yang merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak dan tingkat kejadiannya sangat tinggi. Penggunaan antibiotika merupakan salah satu terapi dalam penanganan infeksi saluran pernafasan atas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita infeksi saluran pernafasan atas di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap periode Januari – Juni 2006. Penelitian ini dilakukan dengan menjadikan semua pasien anak penderita ISPA di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Cilacap tahun 2006 sebagai subyek penelitian. Penelitian dilakukan dengan mengikuti rancangan analisis secara deskriptif dan cara pengambilan sampel secara acak. Berdasarkan hasil data rekam medik penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas di Instalasi Rawat Jalan RSUD Kabupaten Cilacap periode Januari – Juni 2006 terdapat 249 anak penderita ISPA usia 0 - 12 tahun dan 183 terjadi pada anak – anak usia 1 – 12 tahun. Dari jumlah pasien dihitung banyaknya pengambilan sampel diperoleh sebanyak 76 kasus ISPA dan kasus tersebut didata untuk dilihat gambaran penggunaan antibiotiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan, penderita ISPA di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap selama bulan Januari-Juni 2006 sebesar 100% pasien diberi antibiotik. Data-data yang diperoleh menunjukkan bahwa jenis antibiotik yang digunakan adalah Amoksisilin 90,8%, dan Eritromisin 9,2%. Pasien anak penderita ISPA yang diobati dengan antibiotik amoksisilin yang terbanyak adalah dengan bentuk sediaan serbuk, dosis 200 mg, frekuensi pemberian 3 kali sehari, lama pemberian 4 hari dengan persentase 15,9%. Pasien anak penderita ISPA yang diobati dengan antibiotik eritromisin yang terbanyak adalah sediaan serbuk, dosis 250 mg, frekuensi pemberian 3 kali sehari, lama pemberian 4 hari dengan persentase 5,3%.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ISPA, Antibiotik, Rumah Sakit |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Mrs. Gatiningsih Gatiningsih |
Date Deposited: | 08 Jun 2009 02:31 |
Last Modified: | 17 Nov 2010 00:42 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/2222 |
Actions (login required)
View Item |