Abidin, Zainal (2012) Konsep Masyarakat Madani Menurut Sayyid Quthb. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Hal Depan)
b._Halaman_Depan.pdf Download (332kB) |
|
|
PDF (Bab 1)
c._BAB_I.pdf Download (244kB) |
|
PDF (Bab 2)
d._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (281kB) |
||
PDF (Bab 3)
e._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (108kB) |
||
PDF (Bab 4)
f._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (340kB) |
||
PDF (Bab 5)
g._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (48kB) |
||
|
PDF (daftar Pustaka)
h._Daftar_Pustaka.pdf Download (60kB) |
|
|
PDF (Naskah Publikasi)
k._Naskah_Publikasi.pdf Download (206kB) |
Abstract
Sebagai latar belakang pembahasanan ini adalah permasalahan yang terus melanda ilmu-ilmu sosial hingga saat ini adalah ketidakmampuan menjelaskan apa dan bagaimana seharusnya tatanan ideal sebuah masyarakat. Hingga masyarakat madani dianggap sebuah solusi untuk permasalahan tersebut. Sayyid Quthb seorang intlektual muslim telah merumuskan konsep masyarakat yang ideal dalam kehidupan ini dalam karya-karyanya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep masyarakat madani menurut Sayyid Quthb, tahapan yang sampaikan oleh Sayyid Quthb untuk membentuk masyarakat madani, serta keunggulan dan kelemahan gagasan Sayyid Quthb. Penelitian ini termasuk jenis penelitian bibliografis dan kualitatif, karena itu sepenuhnya bersifat library research (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan metode pendekatan sosiologi dan historis filosofis. Hasil penelitian ini adalah bahwa masyarakat madani menurut Sayyid Quthb adalah masyarakat yang berlandaskan ajaran islam dalam segala segi kehidupannya yang meliputi aqidah, ibadah, muamalah, akhlaq, dan segala laku perbuatan. Prinsipnya yang mendasar adalah aqidah kepada Allah SWT yang tertanam dalam setiap individu anggota masyarakat dan syari’at islamiah yang bersumber pada al-Qur’an yang memberikan prinsip-prinsip hukum dalam kehidupan. Masyarakat madani mempunyai karakteristik yang khusus dengan kebudayaan dan peradabannya yang menganut system ketuhanan dan penerapan system Qur’ani dalam seluruh segi kehidupan individu dan masyarakat. Dan pembentukan masyarakat madani yang islami dapat dilakukan melalui tahapan berikut: pertama, hati setiap orang harus bersih dan bebas dari segala bentuk kepatuhan kepada selain Allah. Kedua, orang-orang yang telah berhasil membersihkan hatinya, hendaknya berkumpul untuk membentuk sebuah komunitas muslim. Dari komunitas inilah nantinya masyarakat islami itu akan tumbuh. Ketiga, setiap orang yang mendedikasikan aqidah, ibadah, dan syariatnya hanya kepada Allah, kemudian ia tergabung bersama masyarakat ini. Adapun keistimewaan masyarakat madani (islami) ini adalah peraturan rabbani yang langsung dari Tuhan Yang Maha Mengerti akan mahluk ciptaan-Nya, dan system Masyarakat Universal yang terbuka untuk seluruh umat manusia tanpa melihat jenis, warna, bahasa, bedasarkan aqidah islam, sebagaimana agama islam datang sebagai rahmat untuk seluruh alam semesta. Dan adapun kelemahan dari pemikiran Sayyid Quthb, beliau tampak mengeneralisir sifat jahiliah tersebut pada seluruh komunitas masyarakat yang ada didunia, termasuk yang berada dibawah naungan negara Islam, terlepas dari situasi yang beliau hadapi saat itu dan kejadian yang beliau alami. Kemudian, karakteristik yang dikemukakan oleh Sayyid Quthb menunjukkan luasnya jangkauan yang menjadi bidang cakupan pandangan hidup Islam, akan tetapi gambaran tentang luasnya cakupan tersebut, justru menjadikannya kurang detail.
Item Type: | Karya ilmiah (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | masyarakat madani, syari’at, sosial, ideal, aqidah. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Magister Pemikiran Islam |
Depositing User: | Sapta Pujianta, S.I.Pust |
Date Deposited: | 22 Oct 2012 11:45 |
Last Modified: | 18 Nov 2019 03:40 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/20809 |
Actions (login required)
View Item |