Adib, Hanaf Qowiyyul (2012) Dasar-Dasar Progam Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) Solo Square Park Sebagai Upaya Urban Renewal Di Kota Surakarta. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta.
|
PDF (Halaman Depan)
Halaman_Depan.pdf Download (753kB) |
|
|
PDF (Bab I)
BAB_1.pdf Download (361kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB_2.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_3.pdf Restricted to Repository staff only Download (968kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
daftar_pustaka.pdf Download (141kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (775kB) |
Abstract
Kota Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur, dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Sejumlah areal di perkotaan seperti halnya ruang publik, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini telah tersingkir akibat pembangunan gedung-gedung yang cenderung berpola “kontainer” (container development) yakni bangunan yang secara sekaligus dapat menampung berbagai aktivitas sosial ekonomi, seperti Mall, Perkantoran, Hotel yang berpeluang menciptakan kesenjangan antar lapisan masyarakat. Hanya orang-orang kelas menengah ke atas saja yang “percaya diri” untuk datang ke tempat-tempat semacam itu. Fenomena perkotaan terus meningkat, memperluas batas-batas wilayah kota atau daerah metropolitan. Dengan demikian, perencanaan kota sedang mengalami krisis, setidaknya konsep perencanaan kota yang muncul dengan gerakan modern dan segudang arsitek. Realitas di kota-kota besar di Indonesia menyajikan sejumlah masalah yang layak untuk diungkap. Ini menyangkup kepada permasalahan kerusakan kota, dan lain-lain. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kota Surakarta merupakan kota yang memiliki perkembangan masyarakat yang baik dalam segi budaya, teknologi maupun peradaban masyarakat itu. Sehingga dibutuhkan suatu ruang publik yang memadai dan sesuai dengan kapasitas masyarakat yang ada. Selain itu ruang publik juga dibutuhkan sebagai sarana interaksi sosial masyarakat. Selain itu, kota Surakarta belum memiliki standart ketetapan pengadaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) 30% sehingga masih membutuhkan pengadaan RTH di dalam wilayah kota Surakarta.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kota, Ruang Publik |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 24 Sep 2012 11:02 |
Last Modified: | 24 Sep 2012 11:02 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/20190 |
Actions (login required)
View Item |