Widiasmoro, Wahyu (2012) Studi Prosedur Pemadatan Material Asphalt Concrete (AC) Menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta.
|
PDF (Halaman Depan)
3Halaman_Depan.pdf Download (189kB) |
|
|
PDF (Bab I)
4BAB_1.pdf Download (20kB) |
|
PDF (Bab II)
5BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (553kB) |
||
PDF (Bab III)
6BAB_III.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (101kB) |
||
PDF (Bab IV)
7BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (Bab V)
8BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (Bab VI)
9BAB_VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (18kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
10DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (15kB) |
|
PDF (Lampiran)
11LAMPIRAN_Okeeeeee.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
2Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf Download (345kB) |
Abstract
Proses pemadatan Asphalt Concrete di lapangan biasanya dilakukan dengan menggunakan alat tandem roller dan pneumatic roller yang prinsip kerjanya secara dinamis, yaitu dengan cara digilas. Sedangkan proses pemadatan yang dilakukan di laboratorium masih menggunakan Marshall Hammer yang prinsip kerjanya secara statis, yaitu ditumbuk secara vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan benda uji secara visual, menganalisis prosedur pelaksanaan pemadatan, dan menyusun prosedur standar pemadatan dengan menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS) yang dirancang cara kerjanya sesuai dengan model gilas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan melakukan variasi jumlah agregat, beban dan jumlah lintasan yang dipakai untuk memadatkan benda uji atau sampel. Pada percobaan prosedur pemadatan pertama Alat Pemadat Roller Slab (APRS) dilakukan dengan menggunakan jumlah agregat 40 kg dan beban, serta lintasan yang tidak diperhitungkan. Percobaan prosedur pemadatan kedua Alat Pemadat Roller Slab (APRS) dengan penggunaan beban 130 kg dan 25 lintasan serta menggunakan agregat 45 kg. Sedangkan pada percobaan prosedur pemadatan ketiga Alat Pemadat Roller Slab (APRS) digunakan beban 70 kg dan jumlah agregat 40 kg. Berdasarkan hasil analisis prosedur pelaksanaan pemadatan material asphalt concrete (AC) menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS) diperoleh kesimpulan bahwa prosedur percobaan pertama pemadatan gearr penggerak Alat Pemadat Roller Slab (APRS) belum bekerja secara maksimal, dan terjadi lendutan yang besar pada sampel. Hasil percobaan kedua dapat disimpulkan void atau rongga udara sampel lebih besar daripada sampel pengujian percobaan prosedur pemadatan pertama. Sedangkan pada percobaan ketiga diperoleh kesimpulan bahwa hasil pengujian void atau rongga udara yang sudah memenuhi target. Sehingga berdasarkan hasil penelitian dari pengujian prosedur pemadatan sampel menggunakan Alat Pemadat Roller Slab (APRS), dapat disimpulkan bahwa prosedur pemadatan ketiga adalah prosedur yang terbaik.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Prosedur, Alat Pemadat Roller Slab (APRS). |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 24 Sep 2012 08:00 |
Last Modified: | 24 Sep 2012 08:02 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/20189 |
Actions (login required)
View Item |