Peranan Saksi Dan Keterangan Ahli Dalam Penyelesaian Perkara Pidana

Arif Y, Muhammad (2012) Peranan Saksi Dan Keterangan Ahli Dalam Penyelesaian Perkara Pidana. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
3_hALAMAN_dEPAN_.pdf

Download (744kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
4_Bab_I.pdf

Download (155kB)
[img] PDF (Bab II)
5_BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (254kB)
[img] PDF (Bab III)
6_BAB_III__1doc.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (271kB)
[img] PDF (Bab IV)
7_BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (51kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
8_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (50kB)
[img] PDF (Lampiran)
9_Lampiran-lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (829kB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
2_ABSTRAKSI_publikasi.pdf

Download (281kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan saksi dan keterangan ahli dalam penyelesaian perkara pidana dan untuk mengetahui sikap penegak hukum apabila terjadi perbedaan antara keterangan saksi dan keterangan ahli dalam proses pembuktian. Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat diskriptif. Lokasi penelitian yaitu di Polres Surakarta, Kantor Pengacara, Kejaksaan Negeri Surakarta, Pengadilan Negeri Surakarta dan Pengadilan Negeri Sukoharjo. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka, perundang-undangan, buku atau tulisan yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data yang diperoleh disusun dalam bentuk metode kualitatif. Melalui hasil penelitian dapat diketahui bahwa peranan saksi dan keterangan ahli dalam penyelesaian perkara pidana sangatlah penting dan utama karena pentingnya alat bukti keterangan saksi ini terkait dengan sistem pembuktian yang dianut oleh hukum acara pidana Indonesia yaitu negative wettelijk “Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya” (Pasal 183 KUHAP). Juga jumlah saksi yang sesuai untuk kepentingan peradilan sekurang-kurangnya dua (Pasal 185 ayat (2) KUHAP) dan keterangan ahli hanya untuk mendukung saja. Adapun sikap penegak hukum apabila terjadi perbedaan antara keterangan saksi dan keterangan ahli dalam proses pembuktian maka yang diutamakan terlebih dahulu adalah keterangan saksi karena pembuktian materiil. Kekuatan alat bukti keterangan ahli bersifat bebas, karena tidak mengikat seorang hakim untuk memakainya apabila bertentangan dengan keyakinannya. Guna keterangan ahli dipersidangan merupakan alat bantu bagi hakim untuk menemukan kebenaran, dan hakim bebas mempergunakan sebagai pendapatnya sendiri atau tidak. Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan penulis miliki dalam membuat penulisan hukum ini. Namun penulis berharap apa yang penulis berikan dalam penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: saksi, penyelesaian, pidana
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Hukum
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 24 Sep 2012 06:02
Last Modified: 24 Sep 2012 10:41
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/20175

Actions (login required)

View Item View Item