PRABOWO, TEGUH SRI (2012) Tinjauan Kuat Lentur Dinding Panel Dengan Tulangan Anyaman Bambu Antara Yang Diplester Dengan Yang Dicor. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
2._Halaman_Depan.pdf Download (303kB) |
|
|
PDF (Bab I)
3._BAB_I_Pendahuluan.pdf Download (63kB) |
|
PDF (Bab II)
4._BAB_II_Tinjauan_Pustaka.pdf Restricted to Repository staff only Download (520kB) |
||
PDF (Bab III)
5._BAB_III_Landasan_Teori.pdf Restricted to Repository staff only Download (256kB) |
||
PDF (Bab IV)
6._BAB_IV_Metode_Penelitian.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
PDF (Bab V)
7._BAB_V_Hasil_Penelitian_dan_Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (434kB) |
||
PDF (Bab VI)
8._BAB_VI_Kesimpulan_dan_Saran.pdf Restricted to Repository staff only Download (52kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
9._Daftar_Pustaka.pdf Download (66kB) |
|
PDF (Lampiran)
10._Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Perkembangan teknologi bambu mulai berkembang sehingga banyak produksi bahan komponen bangunan yang berasal dari bambu seperti panel bambu dengan perekat lem dan panel berbasis semen. Ada dua cara konsep pembangunan rumah dengan dinding yang terbuat dari bambu yang diplester dan dicor. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besarkah kuat lentur dinding dari anyaman bambu yang diplester, dibandingkan dengan kuat lentur dinding dari anyaman bambu yang dicor dan berharap hasil dari dinding anyaman bambu yang dicor mempunyai kekuatan lentur yang lebih tinggi dibandingkan dengan dinding anyaman bambu yang diplester. Bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu petung dari kabupaten Wonogiri. Penelitian ini menganalisa dua macam mortar dengan perbandingan campuran semen dan pasir sebesar 1 : 5 dan 1 : 8 dengan ukuran (5 x 5 x 5) cm3, jumlah masing-masing benda uji adalah 5 buah. Sedangkan untuk anyaman bambu cor dibuat 5 buah untuk mortar dengan perbandingan campuran semen dan pasir sebesar 1 : 5, dan 4 buah untuk mortar dengan perbandingan campuran semen dan pasir sebesar 1 : 8 dengan ukuran (120 x 50 x 5) cm3. Faktor air semen (f.a.s) yang digunakan adalah 0,5. Mix Desain mengunakan faktor rumus pendekatan perbandingan berat dan Road Note No.4. Hasil uji kadar air bambu didapat nilai rata-rata sebesar 33,33%. Hasil uji kuat tarik bambu didapat nilai rata-rata sebesar 183 MPa. Hasil uji kuat lentur bambu didapat nilai rata-rata sebesar 162.408 MPa. Hasil uji kuat tekan mortar rata-rata perbandingan 1 : 5 didapat 7,2 MPa, sedangkan mortar perbandingan 1 : 8 didapat 5,6 MPa. Berat isi mortar perbandingan 1 : 5 didapat nilai rata-rata sebesar 23,04 kN/m3, sedangkan mortar perbandingan 1 : 8 didapat nilai rata-rata sebesar 23,49 kN/m3. Berat isi anyaman bambu yang diplester perbandingan 1 : 5 didapat nilai rata-rata sebesar 12,40 kN/m3. Berat isi anyaman bambu yang dicor perbandingan 1 : 5 didapat nilai rata-rata sebesar 21,50 kN/m3, sedangkan perbandingan 1 : 8 didapat nilai rata-rata sebesar 22,74 kN/m3. Hasil uji kuat lentur dengan Pretak awal anyaman bambu yang diplester perbandingan 1 : 5 didapat nilai rata-rata sebesar 2,878 MPa. Kuat lentur dengan Pretak awal anyaman bambu yang dicor perbandingan 1 : 5 didapat nilai rata-rata sebesar 4,175 MPa, sedangkan perbandingan 1 : 8 didapat nilai rata-rata sebesar 3,532 MPa. Persentase selisih kuat lentur antara anyaman bambu cor perbandingan 1 : 5 dengan anyaman bambu cor perbandingan 1 : 8 adalah sebesar 18,20%. Sedangkan persentase selisih kuat lentur antara anyaman bambu plester perbandingan 1 : 5 dengan anyaman bambu cor perbandingan 1 : 5 adalah sebesar 45,06%. Daya dukung maksimal anyaman bambu yang diplester perbandingan 1 : 5 didapat nilai rata-rata sebesar 2,526 kN.m, daya dukung maksimal anyaman bambu yang dicor perbandingan 1 : 5 didapat nilai rata-rata sebesar 3,009 kN.m, sedangkan perbandingan 1 : 8 didapat nilai rata-rata sebesar 2,588 kN.m. Persentase selisih daya dukung maksimal antara anyaman bambu cor perbandingan 1 : 5 dengan anyaman bambu cor perbandingan 1 : 8 adalah sebesar 16,26%. Sedangkan persentase selisih daya dukung maksimal antara anyaman bambu plester perbandingan 1 : 5 dengan anyaman bambu cor perbandingan 1 : 5 adalah sebesar 19,12%. Dari analisis kuat lentur dan daya dukung maksimal kedua anyaman bambu tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kuat lentur anyaman bambu cor lebih besar dari kuat lentur anyaman bambu plester.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Rak D100/2012-07 |
Uncontrolled Keywords: | bambu plester, dinding panel, kuat lentur, mortar |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 30 Apr 2012 05:01 |
Last Modified: | 19 Jun 2012 09:39 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/18357 |
Actions (login required)
View Item |