ANUHGRAHENI, FERI (2007) Efek Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima Putih (Punica granatum Linn.) pada Mencit Jantan Galur Swiss Webstar. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (182kB) |
|
|
PDF (BAB I)
BAB_I.pdf Download (52kB) |
|
PDF (BAB II)
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (46kB) |
||
PDF (BAB III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (113kB) |
||
PDF (BAB IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (22kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (29kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (672kB) |
Abstract
Kulit buah delima putih (Punica granatum Linn.) secara tradisional digunakan untuk pengobatan antidiare, namun penggunaannya hanya bersifat empirik, sehingga perlu dibuktikan kebenaran khasiatnya secara ilmiah. Maka dari itu, dilakukan penelitian uji efek antidiare ekstrak etanol kulit buah delima putih terhadap mencit jantan galur Swiss Webster secara in vivo. Penelitian ini termasuk eksperimental semu dengan rancangan acak lengkap pola searah. Ada 5 kelompok pengujian, yaitu pengujian dengan Loperamid HCL 1,5 mg/kgBB sebagai kontrol positif, pengujian dengan larutan CMC Na 0,5% sebagai kontrol negatif, pengujian dengan ekstrak etanol kulit buah delima putih dosis 0,625 g/kgBB, 1,25 g/kgBB dan 2,5 g/kgBB diberikan secara peroral. Oleum ricini sebagai penginduksi diare. Parameter dalam penelitian ini yaitu, waktu pertama kali terjadi diare, frekuensi buang air besar yang encer, jangka waktu berlangsungnya diare dan frekuensi buang air besar yang normal. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA (Analysis of variance) satu jalan, dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) dengan taraf kepercayaan 95 %. Uji kualitatif tanin dilakukan dengan menambah larutan FeCl3 1%. Hasil uji LSD data waktu pertama kali diare, frekuensi buang air besar yang normal dan jangka waktu berlangsungnya diare, pemberian ekstrak etanol kulit buah delima putih dosis 2,5 g/kgBB berbeda tidak bermakna (p>0,05) dengan kontrol positif. Untuk data frekuensi buang air besar yang encer menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit buah delima putih dosis 0,625 g/kgBB, 1,25 g/kgBB dan 2,5 g/kgBB berbeda bermakna dengan kontrol negatif (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan ekstrak etanol kulit buah delima putih mempunyai efek antidiare. Kulit buah delima putih mengandung tanin dari hasil uji kualitatif.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | antidiare, ekstrak etanol kulit buah delima putih |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Kurnia Utami |
Date Deposited: | 16 Feb 2012 10:34 |
Last Modified: | 16 Feb 2012 10:34 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/16893 |
Actions (login required)
View Item |