SANTOSO, DIDIK PRIYADI (2008) EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PEDESAAN (Studi Kasus PO. Muncul Jaya Trayek Klaten-Boyolali). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF
D100020045.pdf Restricted to Repository staff only Download (251kB) |
Abstract
Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, populasi penduduk yang cukup besar mengakibatkan peningkatan ragam jumlah aktifitas. Angkutan umum penumpang merupakan angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Penetapan tarif menjadi penting karena tarif akan senantiasa pada dua kutup yang berbeda satu pihak produsen menetapkan tarif setinggi-tingginya untuk mendapatkan keuntungan yang besar, pihak kedua konsumen mengharapkan tarif serendah-rendahnya dengan fasilitas yang baik. Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui besarnya tarif angkutan PO. Muncul Jaya saat ini, mengetahui biaya operasional kendaraan dan mengetahui tarif hasil analisa dengan tarif yang berlaku di lapangan. Lokasi penelitian yang ditinjau adalah rute angkutan PO. Muncul Jaya. Data yang digunakan berupa data primer yang berasal dari lapangan yaitu meliputi: jumlah penumpang naik/turun, harga ban, busi, BBM, pelumas, suku cadang kendaraan, jumlah putaran, km-tempuh, retribusi terminal dan data sekunder yang berasal dari instansi terkait yaitu izin trayek kendaraan, jam berangkat jam tiba, biaya kir, tarif batas atas batas bawah, penentuan rute, frekuensi putaran per hari, jumlah armada, gaji awak selain awak, harga kendaraan. Survai dilaksanakan pada hari Senin 20 Agustus 2007, Kamis 23 Agustus 2007 dan Minggu 26 Agustus 2007 dengan sampel dua bus pada pukul 05.30 – 17.45 WIB dan 06.10-18.45 WIB. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa tarif yang berlaku di lapangan adalah kurang sesuai, hal ini dapat dilihat dari : Tarif PO.Muncul Jaya Klaten-Boyolali untuk tarif lapangan dari Klaten-Boyolali Rp 8.000,00 dan Boyolali-Klaten Rp 6.000,00. biaya operasional kendaraan PO. Muncul Jaya Rp 2.318,01 bus/km, tarif PO. Muncul Jaya Klaten-Boyolali untuk tarif lapangan dibanding tarif berdasar BOK Rp 5.684,48 dari Klaten, Rp 4.278,96 dari Boyolali. Tarif di lapangan dibanding dengan tarif berdasar BOK terlalu mahal terlalu membebani penumpang (konsumen). Tarif yang wajar berdasarkan biaya operasional kendaraan dan Perda supaya penumpang (konsumen) tidak dirugikan dan pengusaha otobus tidak merugi maka seharusnya tarif adalah Rp 6.483,08 untuk Klaten-Boyolali dan Rp 4.919,74 untuk Boyolali-Klaten.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | load factor, Biaya Operasional Kendaraan, tarif. |
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Maria Husnun Nisa |
Date Deposited: | 27 May 2009 07:30 |
Last Modified: | 17 Nov 2010 04:34 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1677 |
Actions (login required)
View Item |