SUSANTI, ERNA DEWI (2011) PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN PADA RUBRIK NUWUN SEWU DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2011. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
HALAMAN_DEPAN.pdf Download (170kB) |
|
|
PDF
BAB_I.pdf Download (82kB) |
|
PDF
BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (98kB) |
||
PDF
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (15kB) |
||
PDF
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (306kB) |
||
PDF
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (12kB) |
||
|
PDF
daftar_pustaka.pdf Download (49kB) |
|
|
PDF
lampiran.pdf Download (99kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk : (1) Mengetahui bentuk pelanggaran prinsip kesantunan pada Rubrik Nuwun Sewu dalam surat kabar Solopos Edisi januari 2011. (2) Mengetahui makna implikatur yang ditimbulkan dari pelanggaran prinsip kesantunan pada Rubrik Nuwun Sewu dalam surat kabar Solopos Edisi Januari 2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Rubrik Nuwun Sewu yang terdapat pada surat kabar Solopos Edisi Januari 2011. Metode pengumpulan data dengan metode simak dan menggunakan teknik pustaka dalam pengumpulan data. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) pelanggaran prinsip kesantunan merupakan sebuah prinsip percakapan yang mewajibkan setiap penutur berlaku sopan dalam suatu komunikasi dengan orang lain. Prinsip kesantunan mempunyai enam maksim antara lain: a)maksim kebijaksanaan ini menggariskan setiap peserta pertuturan untuk meminimalkan kerugian orang lain, b)maksim penerimaan ini mewajibkan setiap peserta tindak tutur untuk memaksimalkan kerugian bagi diri sendiri, dan meminimalkan keuntungan diri sendiri c)maksim kemurahan menuntut setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan rasa hormat kepada orang lain, dan tidak meminimalkan rasa tidak hormat kepada orang lain, d)maksim kerendahan hati menuntut setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri,dan meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri, e)maksim kecocokan menggariskan setiap penutur dan lawan tutur untuk memaksimalkan kecocokan diantara mereka, dan meminimalkan ketidakcocokan diantara mereka, f) maksim kesimpatian mengharuskan setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan rasa simpati, dan meminimalkan rasa antipasti kepada lawan tuturnya. (2) Implikatur adalah proposisi yang diimplikasikan dalam tuturan yang bukan merupakan bagian dari tuturan bersangkutan. Implikatur dibedakan menjadi dua antara lain: a) Implikatur konvensional adalah makna suatu ujaran yang secara konvensional atau secara umum diterima oleh masyarakat, b) Implikatur nonkonvensional adalah ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Prinsip kesantunan,Implikatur, Pragmatik. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah |
Depositing User: | Ken Retno Yuniwati |
Date Deposited: | 28 Jul 2011 10:10 |
Last Modified: | 28 Jul 2011 10:10 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/13737 |
Actions (login required)
View Item |