Purwanti, Deni (2008) ASPEK PENDIDIKAN TRADISI RUWAH (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Ngreden Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF
A220040034.pdf Restricted to Repository staff only Download (384kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan sejarah, prosesi pelaksanaan, partisipasi masyarakat, dan aspek pendidikan tradisi Ruwah bagi masyarakat di Desa Ngreden Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan kebudayaan (etnografi) yang bersifat deskriptif analitik, sebagai respondennya adalah juru kunci makam Ki Ageng Perwito, kepala desa, warga atau masyarakat dan informan lainnya yang dapat mendukung terpenuhinya sumber data Desa Ngreden Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan mencatat arsip maupun dokumen yang berupa foto, dan laporan pelaksanaan tradisi Ruwah. Untuk menguji Validitas dan reliabilitas data dengan cara data triangulation dan informan review. Sedangkan analisis data menggunakan model analisis interaktif (interactive model of analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Tradisi Ruwah adalah suatu upacara bersih desa, yang disebut juga merti desa atau sedekah bumi. Tradisi ini merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat Desa Ngreden terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2) Tradisi Ruwah merupakan tradisi yang digunakan untuk mengingat dan menghormati Ki Ageng Perwito atau Pangeran Karang Gayam sebagai pendiri (pepunden) atau sesepuh Desa Ngreden; 3) Tradisi Ruwah dilaksanakan atas pesan dari Ki Ageng Perwito agar masyarakat Desa Ngreden selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara berdoa di luweng tempat bertapa beliau; 4) Tradisi Ruwah di desa Ngreden dilaksanakan setiap bulan Ruwah tanggal 15 hijrah selama kurang lebih dua hari, mulai dari pembukaan sampai acara inti. Pelaksanaan dilakukan di makam Ki Ageng Perwito. Nilai pendidikan yang dapat diambil dengan dilaksanakannya tradisi Ruwah tersebut adalah; 1) Mengajarkan kepada masyarakat Desa Ngreden untuk meneladani sifat yang dimiliki oleh Ki Ageng Perwito atau Pangeran Karang Gayam serta melaksanakan ajaran-ajaran luhur yang ditinggalkan beliau; 2) Dapat dipetik pelajaran mengenai kegotong royongan sebagai nilai luhur kebersamaan dan kerukunan masyarakat; 3) Makna yang terkandung dalam perlengkapan Ruwah yang terdiri dari sego liwet, ingkung, pisang raja, dan pelengkapan lain mempunyai menyimbolkan ajaran luhur dari nenek moyang, yaitu sifat pemberani demi membela tanah air, selalu menyerahkan segala masalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, tidak bergaya hidup mewah, selalu bekerjasama dalam menghadapi tugas yang dibebankan, dan ikhlas menjalankan apa yang telah ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa; 4) Mengajarkan bahwa manusia mempunyai kemampuan yang terbatas. Ada kekuatan yang maha besar yang mengatur mengenai kehidupan manusia di alam ini.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ruwah, pendekatan kebudayaan (etnografi), nilai pendidikan |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 16 Jul 2008 04:48 |
Last Modified: | 01 Feb 2011 05:35 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/136 |
Actions (login required)
View Item |