ANALISIS BAHAYA BENCANA BANJIR MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)DI KOTA MANADO

Sudarsono, Dwija Firas and -, Dewi Novita Sari, S.SI., M.Sc. (2024) ANALISIS BAHAYA BENCANA BANJIR MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)DI KOTA MANADO. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi (.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (253kB) | Request a copy
[img] PDF (Surat Pernyataan Publikasi)
surat pernyataan publikasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (406kB) | Request a copy

Abstract

Bencana alam merupakan fenomena yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bencana alam yang paling umum terjadi hampir diseluruh tempat adalah bencana alam banjir, banjir dapat menyebabkan kerusakan, kerugiaan dan bahkan kematian. Namun, banyak masyarakat yang tidak peduli dengan situasi tersebut, terutama mereka yang tinggal di wilayah sekitar sungai dan tempat rawan banjir (Nugraha, 2018). Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP yang dikembangkan oleh Thomas L yaitu merupakan model pendukung keputusan yang menguraikan masalah yang kompleks dengan banyak faktor atau kriteria. Wilayah yang paling berisiko terhadap banjir di Kota Manado ditandai dengan warna merah dan oranye, yang terletak di bagian timur, khususnya di Kecamatan Mapanget dan sekitarnya. Daerah ini memiliki potensi banjir yang tinggi, kemungkinan disebabkan oleh kondisi topografi yang memungkinkan air hujan terakumulasi, atau karena lokasinya dekat dengan sungai dan aliran air utama. Sebaliknya, wilayah di bagian barat dan selatan, seperti Kecamatan Malalayang, Bunaken, dan Wanea, memiliki risiko banjir yang rendah hingga sangat rendah, mungkin karena ketinggian wilayah yang lebih tinggi atau sistem drainase yang lebih baik. Selain itu, beberapa wilayah yang terdampak banjir pada tahun 2023 ditandai dengan warna biru, dan sebagian besar dari area tersebut berada di zona dengan risiko banjir tinggi atau sangat tinggi (oranye dan merah), menunjukkan bahwa analisis risiko banjir pada peta ini konsisten dengan kejadian banjir yang sebenarnya.Wilayah dengan risiko banjir sangat tinggi (merah) terletak di sebelah timur Kota Manado, terutama di daerah Kecamatan Mapanget, sementara wilayah dengan risiko tinggi (oranye) juga tersebar di sekitar Kecamatan Mapanget dan beberapa daerah lainnya. Di sisi lain, daerah di bagian barat, seperti Kecamatan Malalayang dan Kecamatan Bunaken, cenderung memiliki risiko banjir yang sangat rendah atau rendah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Bencana, AHP, Banjir, Kota Manado
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Geografi > Geografi
Fakultas Geografi > Geografi
Fakultas Geografi > Geografi
Depositing User: DWIJA FIRAS SUDARSONO
Date Deposited: 19 Nov 2024 06:38
Last Modified: 19 Nov 2024 06:38
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/128990

Actions (login required)

View Item View Item