Satriadi, Azhara and , Aditya Saputra, S.Si., M.Sc., Ph.D. (2024) Analisis Kerentanan Sosial Terhadap Erupsi Merapi di Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi 3.pdf Download (1MB) |
|
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (435kB) |
|
PDF (Bab I)
BAB I.pdf Download (997kB) |
|
PDF (Bab II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (260kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (674kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
|
PDF (Bab V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (67kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab VI)
BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (47kB) | Request a copy |
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (107kB) |
|
PDF (Surat Pernyataan Publikasi)
SURAT PENYATAAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Repository staff only Download (97kB) | Request a copy |
Abstract
Secara Geografis Desa Balerante terletak hanya sekitar 5 km jaraknya dari puncak Merapi mempunyai topografi bergelombang dengan kemiringan sedang sampai tinggi, memanjang dari selatan kearah utara puncak Merapi. Kondisi semacam ini apabila terjadi erupsi akan berpotensi menimbulkan kerugian baik korban jiwa maupun harta. Erupsi yang sering terjadi desa Balerante adalah aliran dan jatuhan piroklastik (awan panas). Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta diperlukan mitigasi bencana, yang salah satunya melalui pendekatan dari aspek kerentanan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan tingkat kerentanan sosial terhadap erupsi gunungapi Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Parameter yang digunakan mengacu pada Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana. Parameter kerentanan sosial meliputi kepadatan penduduk, rasio penduduk laki-laki perempuan, rasio difabel, rasio kelompok umur dan rasio tingkat pendidikan. Analisis kuantitatif berjenjang digunakan untuk menganalisis data kerentanan sosial melalui metode scoring setiap variabel, sedangkan analisis diskriptif kuantitatif digunakan untuk membuat pemodelan peta kerentanan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Balerante terdapat 3 klasifikasi kerentanan sosial terhadap erupsi Merapi, masing-masing adalah klasifikasi rendah, klasifikasi sedang, dan klasifikasi tinggi. Klasifikasi rendah hanya di 1 pedukuhan yaitu Guwosari, sedangkan klasifikasi kerentanan sosial sedang terdapat di 11 pedukuhan masing-masing di Sambungrejo, Karangrejo, Ngelo, Gondang, Ngipiksari, Pusung, Balerante, Bendorejo, Balerejo, dan Kaligampyong. Klasifikasi dengan kerentanan sosial tinggi terdapat di 3 pedukuhan masing-masing adalah pedukuhan Sukorejo, Banjarsari, dan Tegalweru.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kerentanan Sosial, Mitigasi Mandiri, Erupsi Merapi |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences > GE2 Natural disasters |
Divisions: | Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi Fakultas Geografi > Geografi |
Depositing User: | AZHARA SATRIADI |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 06:24 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 06:24 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/125357 |
Actions (login required)
View Item |