WINARSO, AGOES (2011) TINJAUAN KUAT LENTUR RANGKAIAN DINDING PANEL DENGAN PERKUATAN TULANGAN BAMBU YANG MENGGUNAKAN AGREGAT PECAHAN GENTENG. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Bab I)
2._COVER_&_BAB_1.pdf Download (55kB) |
|
PDF (Full Text)
1._Tugas_Akhir_Lengkap.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Dinding panel atau lebih dikenal dengan panel-panel dinding merupakan salah satu komponen non struktural dari suatu bangunan. Pada umumnya tembok atau dinding dibuat dari pasangan batu merah yang dilapisi dengan mortar pada volume besar, dan letak bangunan di daerah dengan perlakuan khusus, karena daerah gempa dan bangunan gedung bertingkat, pembuatan dinding dengan batu merah yang dikerjakan di lapangan akan menimbulkan dampak yang tidak baik pada suatu bangunan, seperti : pekerjaan lama, boros tenaga kerja dan memiliki berat sendiri yang cukup besar. Pada penelitian ini mencoba menganalisa rangkaian dinding panel dengan agregat kasar pecahan genteng tanpa menggunakan pasir dan dengan perkuatan tulangan dari bambu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa seberapa besar kekuatan lentur rangkaian dinding panel dengan agregat kasar pecahan genteng yang diperkuat dengan tulangan dari bambu. Penelitian ini mengunakan dua nilai faktor air semen (fas) yaitu 0,30 dan 0,40. Benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 10 buah dengan masing-masing 5 buah benda uji untuk satu jenis fas, dan plat dinding panel sebanyak 20 buah yang dirangkai menjadi 4 buah benda uji untuk uji kuat lentur dengan masing-masing 2 buah benda uji untuk satu jenis faktor air semen. Perbandingan volume antara semen dan agregat kasar sebesar 1 : 5. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, diperoleh hasil kuat tekan rata-rata silinder beton untuk nilai fas 0,30 adalah 3,508 MPa, sedangkan untuk nilai fas 0,40 sebesar 2,603 MPa. Kuat tekan yang didapatkan dari hasil pengujian menunjukkan semakin besar nilai fas kuat tekan yang dihasilkan semakin rendah. Kuat tekan yang dihasilkan kurang dari 10 MPa sebaiknya digunakan sebagai beton non struktural. Kuat lentur rata-rata dari penelitian untuk nilai fas 0,30 sebesar 1,076 MPa, sedangkan untuk nilai fas 0,40 sebesar 0,925 MPa. Kuat lentur dari hasil penelitian menunjukkan semakin besar nilai fas kuat lentur dari plat dinding panel juga semakin rendah.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | RAK D100/2011 - 07 |
Uncontrolled Keywords: | dinding panel, kuat lentur, kuat tekan, pecahan genteng. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 05 May 2011 09:47 |
Last Modified: | 06 Jun 2011 06:20 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/12160 |
Actions (login required)
View Item |