Trijatmiko, Santo (2008) PENGATURAN KADAR AIR TANAH SIMULTAN PADA TANAMAN PERKEBUNAN DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER 8031. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF
D400980064.pdf Download (174kB) |
|
PDF
D400980064.pdf Restricted to Repository staff only Download (600kB) |
Abstract
Perkebunan memiliki banyak tanaman baik tanaman yang homogen maupun heterogen. Penyiraman tanaman pada saat ini rata – rata masih menggunakan sistem yang memiliki banyak kekuranan antara lain terlalu banyak karyawan, pemborosan air yang tidak perlu, dan kesalahan pemberian air yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman yang nantinya dapat menyebabkan kurang maksimalnya hasil panen, sehingga dibutuhkan sebuah alat yang dapat melakukan penyiraman secara cerdas dan dapat mengkondisikan kadar air tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sensor dibuat dari plat tembaga yang bekerja seolah – olah sebagai saklar. Piranti pengontrol adalah mikrokontroler AT 89S51, dengan port input sejumlah 10 untuk sensor, port output sejumlah 10 untuk electric valve, dan satu port output untul pengontrol pompa air. Sistem kerja dari alat adalah dengan menggunakan sistem close loop dimana air sebagai media jembatan antara output dangan input. Sistem kerja alat ini adalah bila port input 1 mendapat sinyal input data biner 1 maka output dari alat ini adalah data biner 1 pada port 1 output dan sinyal data biner 1 pada port 11, hal ini juga berlaku pada port – port input yang lain. Setelah melakukan proses penelitian, proses analisa, dan proses penulisan laporan dapat disimpulkan : 1. Mikrokontrol AT89S51 lebih sesuai digunakan untuk alat ini daripada menggunakan mikrokontroler 8031, berdasarkan faktor kepraktisan dan simplisitas rangkaian. Untuk proses pemrograman juga tidak dibutuhkan peralatan yang rumit. 2. Kebutuhan tanaman akan air selain dipengaruhi oleh jenis tanaman itu sendiri juga dipengaruhi oleh jenis tanah, iklim suatu daerah, dan cuaca pada saat tersebut. 3. Kadar air yang diperlukan oleh tanaman masih memiliki nilai toleransi yang lebar dan belum memiliki konstanta yang jelas. 4. Untuk memperbanyak jumlah sensor dan pengontrol electric valve bisa digunakan sistem interface atau perluasan data. 5. Peralatan yang dibuat masih memiliki kendala yang dipengaruhi faktor alam yaitu pada saat curah hujan sangat tinggi, peralatan ini cenderung stag atau tidak melakukan proses penyiraman karena melakukan proses penyiraman dengan pemicu detektor kebasahan.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | mikrokontroler, kadar air tanah |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 25 Mar 2009 07:02 |
Last Modified: | 21 Feb 2011 05:40 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/1070 |
Actions (login required)
View Item |