MAHAR, DAULANI (2010) HUBUNGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 0 – 6 BULAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF
J500040037.pdf Restricted to Repository staff only Download (434kB) |
||
|
PDF
J500040037.pdf Download (28kB) |
Abstract
Sampai saat ini, diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka kematian bayi karena diare selalu menduduki urutan pertama sampai ketiga dari semua penyebab kematian, terutama pada anak yang mSampai saat ini, diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Angka kematian bayi karena diare selalu menduduki urutan pertama sampai ketiga dari semua penyebab kematian, terutama pada anak yang mendapat susu formula, angka kematian lebih bermakna dibandingkan dengan anak-anak yang mendapat ASI. Dalam tahap usia sejak lahir sampai 6 bulan, ASI merupakan makanan yang paling utama, tetapi karena ada beberapa faktor ibu tidak memungkinkan untuk bisa menyusui anaknya, maka para ibu telah memberi pengganti asinya dengan susu formula. Jika pemberian susu formula ini tidak diberikan secara benar atau si anak tidak bisa mencerna dengan baik, akan mengakibatkan gangguan pencernaan atau diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi umur 0-6 bulan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross-sectional dengan cara observasi analitik. Metode pengambilan sampel adalah non-random sampling dengan teknik quota sampling dengan jumlah sampel 64 bayi di Puskesmas Wonosari. Variabel bebasnya pemberian susu formula dan variabel terikatnya insiden diare. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bayi dengan ASI eksklusif sebanyak 17 dengan 2 bayi sering diare dan 15 bayi jarang diare, sedangkan bayi dengan susu formula sebanyak 48 dengan 21 yang sering diare dan 26 jarang diare. Dari hasil analisis chi-square dengan taraf signifikansi 0,015 dapat disimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan (P < 0,05) antara pemberian susu formula dengan kejadian diare. endapat susu formula, angka kematian lebih bermakna dibandingkan dengan anak-anak yang mendapat ASI. Dalam tahap usia sejak lahir sampai 6 bulan, ASI merupakan makanan yang paling utama, tetapi karena ada beberapa faktor ibu tidak memungkinkan untuk bisa menyusui anaknya, maka para ibu telah memberi pengganti asinya dengan susu formula. Jika pemberian susu formula ini tidak diberikan secara benar atau si anak tidak bisa mencerna dengan baik, akan mengakibatkan gangguan pencernaan atau diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi umur 0-6 bulan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross-sectional dengan cara observasi analitik. Metode pengambilan sampel adalah non-random sampling dengan teknik quota sampling dengan jumlah sampel 64 bayi di Puskesmas Wonosari. Variabel bebasnya pemberian susu formula dan variabel terikatnya insiden diare. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bayi dengan ASI eksklusif sebanyak 17 dengan 2 bayi sering diare dan 15 bayi jarang diare, sedangkan bayi dengan susu formula sebanyak 48 dengan 21 yang sering diare dan 26 jarang diare. Dari hasil analisis chi-square dengan taraf signifikansi 0,015 dapat disimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan (P < 0,05) antara pemberian susu formula dengan kejadian diare.
Item Type: | Karya ilmiah (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Formula milk, diarhea, 0-6 months-aged children. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Edy Susilo |
Date Deposited: | 01 Feb 2011 09:39 |
Last Modified: | 12 Jun 2012 10:28 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/10196 |
Actions (login required)
View Item |