Maksum, Muh. Nur Rochim and -, Prof. Dr. Musa Asy’arie (2020) PENDIDIKAN DEMOKRASI DI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SURAKARTA. Disertasi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PDF (Ringkasan Disertasi)
Muh Nur Rochim M ok.pdf Download (515kB) |
Abstract
Implementasi pendidikan demokrasi dalam lembaga pendidikan termasuk pesantren di Indonesia selama ini dipandang masih parsial. Karena masih menekankan pada salah satu aspek saja. Pendidikan demokrasi dalam lembaga pendidikan haruslah dilaksanakan dengan cara yang holistik, dengan melibatka n semua unsur dalam lembaga pendidikan, yaitu struktur, kultur dan proses yang demokratis agar tercipta pesantren yang demokratis, yang berperan sebagai syarat utama pelaksanaan pendidikan demokrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur, kultur dan proses pendidikan demokrasi di PPMI Assalaam Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan metode kualita tif dengan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunaka n metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah metode induktif. Terdapat tiga hasil dari penelitian ini. Pertama, dilihat dari sudut pandang demokrasi, struktur PPMI Assalaam telah mengandung karakteristik demokrasi dan kontradiktif dengan karakteristik demokrasi. Karakter demokrasi ditunjuk ka n dengan dijalankannya kepemimpinan yang bertipe kolektif demokratis , dijalankannya struktur pesantren atas dasar musyawarah, penghargaan atas keragaman komunitas, keadilan, kesetaraan, profesionalitas dan proporsionalita s , inklusif itas, penyeimbangan antara iklim kerja top down dan button up. Sedangkan karakter yang kontradiktif dengan demokrasi yaitu terdapatnya nepotisme dan nila i ketidak setaraan dalam struktur. Kedua, ditemukan kultur yang sesuai dengan nilai demokrasi dan nilai yang kondradiktif dengan nilai demokrasi. Kultur demokrasi yang terkandung di PPMI Assalaam, yaitu kedamaian, kebersamaan, inklusif itas , kepercayaan, tolerans i, kesetaraan, kebebasan, kepedulian, kritis, kreatif, bijaksana, berfikir dengan cara pandang yang prefesional, adil, tangung jawab, kerjasama, berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman dan anti kekerasan. Sedangkan nilai yang kontradiktif dengan demokrasi yaitu belum berkembangnya keadilan dan kesetaraan secara sempurna. Ketiga, proses pendidikan demokrasi melalui kegitan ekstrakurikuler di PPMI Assalaam didasarkan dengan memposisikan santri sebagai subjek utama, serta guru sebagai fasilitator dan penyajian prloblem-pr loblem kontekstual kehidupan di dalam dan luar pesantren. Proses tersebut diimplementas ikan dalam berbaga i bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dikualif ikas ikan dalam empat bentuk kegiata n pengembangan kemampuan dasar santri, yaitu ekstrakurikuler pengembanga n bahasa, ekstrakurikuler pengembangan minat dan bakat, ekstrakurikuler pengembangan kemampuan menulis dan ekstrakurikuler pengembanga n spriritualitas. The implementation of democratic education in educational institutio ns including pesantren in Indonesia has been considered partial. Because it still emphasizes one aspect only. The education of democracy in educational institutions must be implemented in a holistic way, by engaging all elements in the institution , namely structure, culture and democratic process in order to create a democratic pesantren, which serves as the main condition of the implementation of democratic education. The purpose of this research is to find out the structure, culture and educational process of democracy in PPMI Assalaam Surakarta. This type of research is field research, with qualitative methods with prima r y and secondary data sources. Data collection techniques use interview, observation and documentation methods. While the data analysis technique used is the inductive method. There are three results from this study. First, viewed from a democratic point of view, the structure of PPMI Assalaam has contained democratic cha racteristics and contradictory with democratic characteristics. The character of democracy is demonstrated by the exercise of democratic collective leadership, the running of boarding school structures on the basis of deliberation, appreciation for community diversity, justice, equality, professionalism and proportionality, inclusivene s s , balancing between the working climate top down and button up. While the contradictory character with democracy is the contained nepotism and the value of inequality in the structure. Second, there is a culture that conforms to democratic values and values that are co-edicative with democratic values. The culture of democracy contained in PPMI Assalaam, namely peace, togetherness, inclusiveness, belief, tolerance , equality, freedom, care, critical, creative, thoughtful, thinking in a prefesional, fair way, tangung jawab, cooperation, develops according to the needs of the times and anti-violence. Meanwhile, the contradictory value of democracy is that there is no perfect development of justice and equality. Third, the process of democratic education through extracurricular kegitan in PPMI Assalaam is based on positioning students as the main subject, as well as teachers as facilitators and presentation of contextual prloblem-pr loblem life inside and outside pesantren. The process is implemented in various forms of extracurricular activities qualified in four forms of basic santri capability development activities, namely extracurricular language developme nt, extracurricular development of interests and talents, extracurricular development of writing ability and extracurricular development of sprirituality.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pesantren, demokrasi, ekstrakurikuler, democracy, Extracurricular |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > S3 Pendidikan Islam |
Depositing User: | Gatiningsih |
Date Deposited: | 31 May 2022 07:10 |
Last Modified: | 13 Jun 2022 03:22 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/100917 |
Actions (login required)
View Item |