Nursito, Ebnu Hangga (2012) Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn. S Dengan Gangguan Isolasi Sosial: Menarik Diri Di Ruang Maespati Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Halaman Depan)
2._HALAMAN_DEPAN.pdf Download (654kB) |
|
|
PDF (Bab I)
3._BAB_I.pdf Download (93kB) |
|
PDF (Bab II)
4._BAB_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (107kB) |
||
PDF (Bab III)
5._BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (158kB) |
||
PDF (Bab IV)
6._BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (104kB) |
||
PDF (Bab V)
7._BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (28kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (50kB) |
|
PDF (Lampiran)
9._LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
||
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (280kB) |
Abstract
Latar Belakang: Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi keseimbangan Keadaan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan jiwa seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah pasien gangguan jiwa fisik, mental dan sosial atau status kesehatan seseorang sejalan dengan perkembangan teknologi dapat dikatakan makin banyak masalah yang harus dihadapi dan diatasi seseorang serta sulit tercapainya kesejahteraan hidup. Tujuan: Penulis menggunakan metode diskripsi, adapun sampelnya adalah Tn. S sedangkan proses pengumpulan datanya dengan cara wawancara, observasi, dan mengecek data status klien. : Hasil: dilakukan pengkajian selama empat hari, diagnosa keperawatan yang muncul pada : Setelah Tn. S adalah resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan menarik diri dan gangguan isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah. Setelah dilakukan penatalaksanaan asuhan keperawatan selama empat hari sesuai rencana tindakan keperawatan Klien mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi, klien dapat membina hubungan saling percaya, klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri, klien mampu smenyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain, klien mampu melaksanakan interaksi sosial secara bertahap serta klien mampu mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penulisan tersebut maka penulis menyimpulkan saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan isolasi sosial menarik diri perlu dilakukan pendekatan secara terus menerus.
Item Type: | Karya ilmiah (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Isolasi Sosial, Menarik Diri |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan D3 |
Depositing User: | Users 10 not found. |
Date Deposited: | 12 Nov 2012 11:37 |
Last Modified: | 12 Nov 2012 12:53 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/21134 |
Actions (login required)
View Item |