KECENDERUNGAN BUNUH DIRI PADA PENDERITA DEPRESI DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL YANG NEGATIF SEBAGAI STRESSOR

FAHRUZI, HAFIT MUHAMMAD (2010) KECENDERUNGAN BUNUH DIRI PADA PENDERITA DEPRESI DITINJAU DARI INTERAKSI SOSIAL YANG NEGATIF SEBAGAI STRESSOR. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100020002.pdf

Download (89kB)
[img] PDF
F100020002.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Bentuk masalah sosial yang dihadapi di masa sekarang, dan merupakan bentuk dari disorganisasi sosial yaitu, tingginya tingkat bunuh diri di suatu daerah atau negara. Perilaku bunuh diri adalah kepanikan dan letupan sesaat, atau sebuah dorongan yang tiba-tiba, dimana pelakunya berada dalam emosi yang sangat memuncak sebelum akhirnya dia mengakhiri hidupnya. Fenomena bunuh diri dapat dipandang sebagai manifestasi dari tekanan sosial serta interaksi yang tegang dari konflik interpersonal individu terhadap sosial-masyarakat, sehingga mengakibatkan gangguan psikologi yang dapat mengantarkannya kepada prilaku atau kecenderungan bunuh diri. Studi ini melihat fenomena psikologis pada penderita depresi yang memiliki kecenderungan bunuh diri ditinjau dari interaksi sosial yang negatif, dimana berdasarkan paradigma interaksi sosial negatif yang telah ada, interaksi sosial dapat mengakibatkan frustasi dan konflik yang diikuti dengan munculnya gangguan prilaku atau psikisnya. Dengan pendekatan fenomenologi, peneliti sengaja mengungkap informasi berdasarkan persepsi penderita depresi dari aspek-aspek interaksi sosial yang negatif dalam mencari penjelasan rasional dibalik timbulnya gangguan depresi dan kecenderungan bunuh diri yang muncul pada penderita depresi. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari pria dan wanita dewasa. Mereka merupakan pasien rawat jalan maupun rawat inap yang mengalami gangguan depresi berat maupun depresi berat dengan gejala psikotik di rumah sakit jiwa, Bandung dan sedang menjalani pengobatan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan tes psikologi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif deskriptif. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh penjelasan bahwa stressor interaksi sosial negatif yang dialami oleh penderita depresi adalah adalah stress (stressor) yang muncul dari hubungan interaksi penderita depresi, yang secara kausal mendatangkan atau memunculkan dampak psikis yang sangat kronis dan traumatis terhadap perilaku dan kejiwaannya, sehingga pada gilirannya menambah resiko munculnya atau meningkatnya gangguan. Munculnya gangguan depresi pada penderita depresi merupakan gangguan mental atau sindrom yang disebabkan oleh stressor yang secara reaktif tidak terselesaikan secara baik dan tuntas, serta ditimbun untuk waktu yang lama. Adapun kronologis yang mendorong penderita depresi untuk melakukan bunuh diri adalah dikarenakan tekanan-tekanan dan kesulitan dari interaksi sosial yang dilakukannya, rumitnya permasalahan yang dihadapi, dan pengaruh lingkungan (seperti; kurangnya dukungan sosial dan konteks sosial). Dari keadaan tersebut, muncul respon-respon negatif dari pengaruh psikis yang mendorongnya untuk melakukan tindakan subtitusi dalam meredam ketegangan dan mencapai kepuasan sebagai mekanisme pertahanan psikis, sehingga menjauhkannya dari pemecahan masalah dan disintegrasi antara dirinya dengan kenyataan. Kemudian terjadi ledakan emosi dari ketegangan dan aktivitas mental yang tidak disadari penderita depresi, dimana gejala psikotik dan psikosomatik dari gangguan depresi yang dialaminya sebagai faktor penghantar.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kecenderungan bunuh diri – Penderita depresi – Interaksi sosial yang negatif
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 08 Dec 2010 09:39
Last Modified: 08 Dec 2010 11:21
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/9195

Actions (login required)

View Item View Item