TINDAK PIDANA PERKOSAAN : STUDI TENTANG ASPEK TRANSENDENTAL PADA PUTUSAN PENGADILAN DI NUSA TENGGARA TIMUR

NURANI, SITI SYAHIDA and -, Prof. Dr. Absori, S.H., M.Hum and -, Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum (2019) TINDAK PIDANA PERKOSAAN : STUDI TENTANG ASPEK TRANSENDENTAL PADA PUTUSAN PENGADILAN DI NUSA TENGGARA TIMUR. Disertasi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF (Ringkasan DIsertasi)
Syahida ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (527kB) | Request a copy

Abstract

Tulisan ini berbicara tentang tindak pidana pemerkosaan dalam suatu masyarakat disebabkan oleh adanya berbagai dominasi yang tidak mengarus-utamakan gender, mengutamakan faktor kekuasaan dan dominasi-dominasi lainnya yang dalam berbagai bentuknya merupakan suatu penafsiran akan eksistensi perempuan. Dominasi yang dimaksud adalah berupa dominasi dalam kerangka norma yang tercerminkan dalam bentuk putusan hakim. Penulis memiliki asumsi, bahwa kultur maskulin, feminis, maupun egaliter, sangat menentukan persepsi peradilan terhadap kasus pemerkosaan. Masalah,” Bagaimana penanganan tindak pidana perkosaan oleh pengadilan negeri dan pengadilan adat di Wilayah Kupang, serta konsep putusan pengadilan yang berbasis transendental ? Tujuan Penelitian : Mengungkap penanganan tindak pidana pemerkosaan oleh pengadilan negeri maupun pengadilan adat di Wilayah Kupang, serta konsep putusan pengadilan yang berbasis transendetal. Metode: Jenis penelitian yuridis empiris dan yuridis filosofis yang bersifat deskriptif, eksplanatif dan eksploratif. Teknik pengumpulan data utama dengan merekap data tindak pidana pemerkosaan yang telah diselesaikan oleh pengadilan negeri, data juga di peroleh dari observasi wawancara dengan beberapa tokoh yeng mengetahui kasus tindak pidana perkosaan yang diselesaikan secara adat/musyawarah mufakat. Hasil penelitian : Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan corak dan dinamika penanganan tindak pidana perkosaan oleh pengadilan negeri maupun pengadilan adat,dimana pengadilan negeri memiliki kecenderungan pembuktian yang bersifat yuridis dan terdapat disparitas pidana dalam putusan pengadilan negeri hal ini dipengaruhi oleh faktor subtansi, struktur maupun kultur sehingga ditenggarai menjadi penyebab sulitnya menurunkan angka tindak pidana perkosaan yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan pengadilan adat tidak memiliki kecenderungan pembuktian dalam penanganan tindak pidana perkosaan karena dalam delik adat adaanya unsur kesalahan dan unsur kehilafan tidak menjadi syarat mutlak atau tidak memerlukan pembuktian sama sekali,cukup ada terganggunya keseimbangan atau perimbangan batin masyarakat adalah merupakan delik adat yang harus dilakukan upaya adat untuk mengembalikan keseimbangan yang terganggu akibat perbuatan pelaku. Terdapat aspek transendental yang berbeda dalam putusan pengadilan negeri dan pengadilan adat. Terhadap perbedaan tersebut, penulis berusaha menyusun konsep putusan yang berbasis transendental sebagai alternatif putusan terbaik.Putusan berbasis transendental adalah putusan yang mengakomodasi unsur-unsur: pengakuan keberadaan Tuhan, pengakuan adanya norma mutlak dari Tuhan yang tidak berasal dari akal manusia, menggunakan hati nurani, mengandung nilai ajaran agama, etika, dan moral yang bersifat holistik.

Item Type: Karya ilmiah (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: tindak pidana perkosaan, putusan pengadilan, aspek transendental
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Pasca Sarjana > Program Doktor (S3) Ilmu Hukum
Depositing User: Mrs. Gatiningsih Gatiningsih
Date Deposited: 27 Nov 2020 04:26
Last Modified: 07 Aug 2021 02:39
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/87876

Actions (login required)

View Item View Item