DIMENSI JENDER DALAM NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI: KRITIK SASTRA FEMINIS

Majid , Luthfi Nur Cholis (2010) DIMENSI JENDER DALAM NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI: KRITIK SASTRA FEMINIS. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .

[img]
Preview
PDF
A310040042.pdf

Download (85kB)
[img] PDF
A310040042.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (366kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (a) mendeskripsikan unsur-unsur yang membangun novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. (b) wujud dimensi jender dan maknanya dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari ditinjau dari kritik sastra feminis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Objek Penelitian ini adalah dimensi jender dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Data penelitian ini adalah kata, kalimat, dan paragraf yang terdapat dalam novel Bekisar Merah. Sumber data penelitian ini berupa sumber data primer yaitu novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari dalam bentuk PDF dari http://groups.yahoo.com/group/id-ebook 263 halaman. Teknik pengumpulan data dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis data dengan metode pembacaan semiotik yang terdiri atas teknik pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Analisis makna novel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sastra feminis. Berdasarkan analisis struktural, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang membangun novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari secara fungsional memiliki keterkaitan yang erat. Tema, alur, tokoh, dan latar saling terkait dan memiliki kepaduan dalam mencapai totalitas makna. Kemiskinan menjadi tema utama, tema kemisikinan sangat berkaitan dengan tokoh orang kecil yang sangat dominan. Lasiyah seorang wanita cantik dari desa yang miskin yang terjebak dalam perdagangan wanita karena keluguannya. Alur novel ini adalah progesif dengan sedikit sorot balik yang tidak terlalu mempengaruhi jalannya alur utama. Tokoh yang terdapat dalam novel ini adalah Lasiyah, Darsa, Wiryaji, Eyang Mus, Bunek, Pardi, Sapon, Bu Koneng, Kanjat, Bu Lanting, dan Handarbeni. Latar tempat pada novel Bekisar Merah, terjadi di desa Karangsoga, sebuah warung dan rumah di kota Jakarta. Latar waktunya ketika datangnya musim kemarau setelah musim pancaroba sekitar tahun 1969 dan cerita berlangsung selama 24 tahun, dan menggunakan Latar sosial kehidupan sosial desa di jawa tengah dan sosial elite di Jakarta. Berdasarkan hasil analisis novel Bekisar Merah menggunakan pendekatan kritik sastra feminis dapat ditemukan dimensi jender, yaitu kesetaraan jender wanita dalam mencari nafkah keluarga. Bias jender yang terdapat dalam novel Bekisar Merah ini adalah wanita sebagai korban jual beli karena keluguan wanita desa, pelecehan seksual yang diterima oleh Lasi, dan perempuan sebagai manusia kelas II (konco wingking).

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: dimensi jender, novel Bekisar Merah, kritik sastra feminis
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Users 1504 not found.
Date Deposited: 24 Aug 2010 07:58
Last Modified: 14 Nov 2010 17:54
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/8417

Actions (login required)

View Item View Item