STANDARDISASI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU KLUWIH (Artocarpus communis J.R. & G.)

SISMAINI , NUUR ROCHMAH (2010) STANDARDISASI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU KLUWIH (Artocarpus communis J.R. & G.). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
K100060133.pdf

Download (679kB)
[img] PDF
K100060133.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Telah banyak dilakukan penelitian mengenai efek dari kluwih, diantaranya adalah efek sebagai antimalaria, menghambat biosintesis tirosin dan melanin dan 5α-reduktase, serta memiliki efek sitotoksik kuat terhadap 11 jenis sel tumor secara in vitro. Sebagai upaya pengembangan ekstrak kulit kayu kluwih menjadi obat terstandar yang memenuhi persyaratan obat herbal terstandar serta untuk menjamin kualitas ekstrak, maka perlu dilakukan standardisasi ekstrak metanol kulit kayu kluwih. Pada penelitian ini dilakukan standardisasi ekstrak metanol kulit kayu kluwih yang meliputi parameter spesifik dan parameter non spesifik ekstrak. Sampel kulit kayu kluwih diambil dari tiga daerah yang berbeda yaitu Klaten, Blora dan Colomadu. Standardisasi ekstrak dilakukan dengan menetapkan parameter standar umum ekstrak, yaitu parameter non spesifik yang meliputi susut pengeringan, bobot jenis, kadar abu, kadar air, dan sisa pelarut, serta parameter spesifik yang meliputi identitas ekstrak, organoleptik, senyawa terlarut dalam pelarut tertentu, dan penetapan kadar chemical marker, yaitu artonin E. Nilai parameter non spesifik ekstrak metanol kulit kayu kluwih antara lain nilai susut pengeringan 3,6-12,8% b/b, bobot jenis ekstrak 1,0034-1,0180 g/mL, kadar abu total 3,06-7,58% b/b, kadar abu larut asam 0,06-0,26% b/b, kadar air 1,3-7,0% b/b, dan tidak terdeteksi adanya sisa pelarut dalam ekstrak pada tiap daerah. Nilai parameter spesifik ekstrak metanol kulit kayu kluwih antara lain organoleptik ekstrak: ekstrak kering, berwarna coklat tua, bau khas dan rasa pahit, kelarutan ekstrak dalam air 12,52-21,02% b/b, kelarutan ekstrak dalam etanol 65,33-92,69% b/b, pola kromatogram dengan fase gerak heksan:etil asetat:asam formiat (6:4:0,5) dan fase diam silika gel GF254 senyawa yang diduga artonin E berada pada Rf 0,14, dan kadar artonin E dalam ekstrak sebesar 0,4476-3,4146% b/b.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kluwih (Artocarpus communis J.R. &G.), Standardisasi ekstrak, parameter spesifik dan non spesifik.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Kurnia Utami
Date Deposited: 19 Jul 2010 08:42
Last Modified: 14 Nov 2010 20:22
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/8187

Actions (login required)

View Item View Item