ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT, DAN LOAN TO ASSET RATIO UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS ANTARA PERBANKAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL DI INDONESIA

YUWANA , SATRIYA (2009) ANALISIS CASH RATIO, LOAN TO DEPOSIT, DAN LOAN TO ASSET RATIO UNTUK MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS ANTARA PERBANKAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL DI INDONESIA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
B100060032.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
PDF
B100060032.pdf

Download (52kB)

Abstract

Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemunduran akibat adanya krisis moneter yang melanda pertengahan tahun 1997. Hal ini mengakibatkan relatif lemahnya kemampuan manajerial bank telah mengakibatkan penurunan kualitas asset roduktif dan kurangnya informasi mengenai kualitas perbankan, baik perbankan syariah maupun perbankan konvensional. Selain itu, kemunduran perbankan juga diakibatkan adanya krisis global yang melanda ditengah krisis ekonomi yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Kesehatan suatu bank dapat diukur dengan metode CAMEL (Capital, Asset quality, Management, Earning, dan Liquidity. Suatu bank dapat dikatakan liquid, jika bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutangnya terutama hutang-hutang jangka pendek. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat likuiditas antara perbankan syariah dan konvensional periode waktu 31 Maret 2009. Dalam penelitian ini, untuk mengukur tingkat likuiditas tersebut menggunakan analisis Cash Ratio, Loan to Deposit dan Loan to Asset Ratio. Selain itu, sample yang digunakan adalah 4 Bank Syariah yang mengeluarkan laporan keuangan periode waktu 31 Maret 2009 dan 4 Bank Konvensional yang memiliki asset tertinggi periode waktu 31 Maret 2009. Pengertian Perbankan Syariah adalah Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain berdasarkan prinsip syariah, yang keuntungannya diperoleh dari bagi hasil. Sedangkan Perbankan Konvensional keuntungannya diperoleh dari bunga (riba). Setelah dilakukan analisis data sesuai laporan keuangan periode waktu 31 Maret 2009, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Tingkat Cash Ratio tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu sebesar 44,38%, sedangkan Cash Ratio terendah dimiliki oleh Bank Syariah Mega Indonesia sebesar 7,929%. Tingkat LDR tertinggi dimiliki oleh Bank Syariah Mega Indonesia yaitu sebesar 80,449%, sedangkan LDR terendah dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Syariah sebesar 41,038%. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, antara Bank Syariah dan Konvensional tidak ada yang melebihi batas maksimum yaitu sebesar 110%. Tingkat LAR tertinggi dimiliki oleh Bank Syariah Mega Indonesia yaitu sebesar 91,25%, sedangkan LAR terendah dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu sebesar 65,53%. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap tingkat likuiditas dari Bank Syariah dan Konvensional yang dilihat dari Cash Ratio, LDR dan LAR dengan menggunakan laporan keuangan periode waktu 31 Maret 2009, maka diperoleh hasil bahwa tingkat likuiditas Bank Syariah lebih tinggi dibanding tingkat likuiditas Bank Konvensional. Artinya Bank Syariah lebih mampu dalam memberikan kredit terhadap masyarakat masyarakat dan membayar kembali dana yang ditanamkan oleh investor.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Cash Ratio, LDR, dan LAR, Tingkat Likuiditas Perbankan Syariah dan Konvensional.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Edy Susilo
Date Deposited: 29 Jun 2010 08:48
Last Modified: 14 Nov 2010 23:03
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7911

Actions (login required)

View Item View Item