UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C DODOL SUSU PASTEURISASI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Mulyani, Diyah Yuyun Sri (2008) UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C DODOL SUSU PASTEURISASI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
A420040070.pdf

Download (92kB)
[img] PDF
A420040070.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Gel lidah buaya mempunyai kandungan gizi yang tinggi diantaranya Vitamin C. Vitamin C mudah sekali rusak karena mudah larut dalam air, pasteurisasi dan penanganan yang kurang tepat. Akan tetapi Vitamin C dalam gel lidah buaya dapat dipertahankan kandungan gizinya, salah satu cara yaitu dengan pembuatan dodol dengan menambahkan susu pasteurisasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui berapa kadar Vitamin C dan mutu organoleptik dodol susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak lidah buaya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Gizi FIK UMS. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan faktor perlakuan yaitu ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dan susu pasteurisasi dengan 3 taraf perlakuan, serta 2 ulangan. Teknik pengujian kadar Vitamin C dengan menggunakan metode Titrasi Iodium, pengujian mutu organoleptik menggunakan angket yang di isi oleh 20 orang panelis agak terlatih. Konsentrasi dalam penelitian ini adalah dengan 0%, 18%, 32% ekstrak lidah buaya, dan 0%, 23%, 37% susu pasteurisasi. Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar Vitamin C dari masing-masing perlakuan adalah EoSo = 6,82 mg; EoS1 = 13,9 mg; EoS2 = 13,6 mg; E1So = 12,7 mg; E1S1 = 10,34 mg; E1S2 = 11,13 mg; E2So = 9,9 mg; E2S1 = 9,63 mg; E2S2 = 6,29 mg. Data uji kadar Vitamin C di analisis menggunakan Anava Dua Jalur yang menghasilkan Fhitung = 372,5 dan Ftabel dengan taraf signifikan 5% = 3,23 sehingga Fhitung > Ftabel yang berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan antar perlakuan, selanjutnya data diuji dengan Uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) didapatkan hasil perlakuan tertinggi diperoleh pada dosis EoS1 dengan nilai rata-rata 13,9 mg, sedangkan nilai yang terendah didapatkan pada perlakuan E2S2 dengan nilai rata-rata 6,29 mg. Uji organoleptik menggunakan metode diskriptif kualitatif. Pada rata – rata hasil uji organoleptik didapatkan bahwa perlakuan E2S2 adalah hasil uji organoleptik yang paling tinggi karena mempunyai warna coklat, aroma khas dodol, tekstur kenyal, rasa manis dan dengan penilaian daya terima dari panelis adalah sangat suka.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Organoleptik, Kadar Vitamin C Dodol Susu Lidah Buaya.
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 18 Dec 2008 02:18
Last Modified: 28 Feb 2011 08:54
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/758

Actions (login required)

View Item View Item