DIMENSI JENDER DALAM NOVEL TARIAN BUMI KARYA OKA RUSMINI: TINJAUAN SASTRA FEMINIS

NURDIANI, ANITA (2010) DIMENSI JENDER DALAM NOVEL TARIAN BUMI KARYA OKA RUSMINI: TINJAUAN SASTRA FEMINIS. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta .

[img]
Preview
PDF
A310050062.PDF

Download (98kB)
[img] PDF
A310050062.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (564kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk: (a) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini, (b) mendeskripsikan dimensi jender dalam novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini ditinjau dari segi sastra feminis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan objek penelitian dimensi jender dalam novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini dengan tinjauan sastra feminis. Data penelitian berupa kata, kalimat, dan paragraf dalam novel Tarian Bumi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis data menggunakan metode pembacaan semiotik yakni pembacaan heuristik dan hermeuneutik berdasarkan kritik sastra feminis. Hasil penelitian berdasarkan analisis struktural dapat disimpulkan sebagai berikut: tema novel ini yaitu pemberontakan perempuan terhadap adat. Fakta cerita meliputi alur, penokohan, dan latar. Alur novel ini yaitu alur maju, tokoh utama pada novel ini adalah Telaga dan Luh Sekar, dan latar yang ada di novel ini adalah latar waktu, tempat, suasana, dan budaya. Sarana sastra dalam novel ini meliputi sudut pandang orang ketiga “dia”. Simpulan analisis dimensi jender dengan tinjauan sastra feminis pada novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini yaitu: (a) Kesetaraan Jender meliputi: (1) Perempuan dalam dunia karier, bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama dalam berkarier; (2) Perempuan dalam rumah tangga, bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kewajiban yang sama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari; (3) Perempuan dalam masyarakat, bahwa laki-laki dan perempuan yang berkasta brahmana tetap menghormati orang yang berkasta di bawahnya. (b) Ketidakadilan Jender meliputi: (1) Beban berat kerja perempuan, perempuan di Bali adalah seorang perempuan pekerja keras, sedangkan laki-laki Bali tidak punya pekerjaan mereka hanya menggantungkan hidupnya dari keringat perempuan; (2) Perempuan menentang adat atau tradisi, seorang perempuan yang tidak setuju dengan adat atau tradisi akan melakukan apapun meskipun dia harus meninggalkan kebangsawanannya; (3) Diskriminasi tentang sangsi adat, seorang perempuan harus menikah dengan laki-laki yang berkasta sama sedangkan laki-laki boleh menikah dengan perempuan di luar kasta mereka.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Dimensi Jender, Struktural dan Sastra Feminis
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Depositing User: Mrs. Gatiningsih Gatiningsih
Date Deposited: 20 May 2010 04:56
Last Modified: 13 Nov 2010 05:11
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/7088

Actions (login required)

View Item View Item