SIFAT ORGANOLEPTIK, KADAR PROTEIN DAN KADAR Fe PADA BAKSO BELUT DIBANDING BAKSO SAPI

PURNAMA, ADI SIDANG (2009) SIFAT ORGANOLEPTIK, KADAR PROTEIN DAN KADAR Fe PADA BAKSO BELUT DIBANDING BAKSO SAPI. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
J300060006.PDF

Download (112kB)
[img] PDF
J300060006.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (594kB)

Abstract

Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dibentuk bulatan-bulatan dan selanjutnya direbus. Dalam penelitian ini bakso yang dibandingkan adalah ikan belut dan bakso daging sapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan antara bakso ikan belut dan bakso daging sapi yang dianalisis dari sifat organoleptik, kadar protein dan kadar Fe (zat besi). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan perbandingan 2 bakso yang mempunyai perbedaan bahan dasar dalam pembuatannya. Data hasil uji kadar protein dan Fe (zat besi) diuji kenormalan datanya kemudian dilanjutkan menggunakan uji T-test Independent dengan taraf signifikan 95% dengan program SPSS versi 14. Hasil dari penelitian ini pada uji sifat organoleptik dari hasil pengujian indikator warna, sebagian besar panelis memberikan respon “terang” pada bakso sapi, sedangkan pada bakso belut sebagian besar panelis memberikan respon tidak terang. Dari hasil pengujian indikator rasa, sebagian besar panelis memberikan respon “amis dan agak amis” pada bakso sapi, hal yang berbeda pada bakso belut, sebagian besar panelis memberi respon sangat amis. Dari hasil pengujian indikator tekstur, sebagian besar panelis memberikan respon “kenyal dan agak kenyal” pada bakso sapi masing-masing panelis. Hal yang berbeda pada bakso belut, sebagian besar panelis memberikan respon kenyal. Dari hasil pengujian indikator rasa, sebagian besar panelis memberikan respon “agak gurih” pada bakso sapi. Hal yang berbeda pada bakso belut, sebagian besar panelis memberikan respon “gurih dan agak gurih” masing-masing dan panelis. Dari kadar protein, bakso belut lebih tinggi 1,19% dibanding bakso sapi yang hanya memiliki kadar protein 7,85% sedangkan kadar Fe (zat besi) ternyata bakso belut lebih rendah 0,05% dibandingkan bakso belut yang memiliki kadar Fe 4,47% tiap 100 gramnya Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ikan belut merupakan bahan dasar alternatif pada pembuatan bakso dan unsur gizinya yang dilihat dari kadar protein dan Fe hampir sama dengan bakso daging sapi.

Item Type: Karya ilmiah (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Bakso Belut, Bakso Sapi, Organoleptik, Protein, Zat Besi
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Gizi D3
Depositing User: Musyarofah Siti
Date Deposited: 02 Feb 2010 08:17
Last Modified: 31 Oct 2011 05:21
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5915

Actions (login required)

View Item View Item