HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA WANITA KORBAN PERCERAIAN SIRRI

NIYATA, HEKA (2009) HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA WANITA KORBAN PERCERAIAN SIRRI. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF
F100020164.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (538kB)
[img]
Preview
PDF
F100020164.pdf

Download (68kB)

Abstract

Nikah sirri adalah suatu pernikahan yang dilakukan oleh orang-orang Islam Indonesia dengan memenuhi rukun nikah dan syaratnya, tetapi tidak di daftarkan oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. Kebanyakan perempuan yang melakukan nikah sirri belum mempunyai bekal yang cukup tentang tata cara pernikahan sehingga perempuan melakukan nikah sirri karena merasa pernikahan yang mereka lakukan telah sah secara Agama. Masalah mulai timbul setelah pasangan suami isteri nikah sirri cerai. Wanita korban nikah sirri perlu persiapan untuk menerima keadaan dirinya dan perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Penerimaan diri dan penyesuaian sosial dilakukan oleh wanita korban nikah sirri karena pandangan masyarakat selama ini tentang nikah sirri bersifat negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial pada wanita korban perceraian nikah sirri. (2) Tingkat penerimaan diri pada wanita korban perceraian nikah sirri. (3) Tingkat penyesuaian sosial pada wanita korban perceraian dari nikah sirri. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita yang nikah sirri di Kecamatan Batang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode skala penerimaan diri dan skala penyesuaian sosial. Analisis data menggunakan statistik non parametrik. Alasan digunakannya statistik non parametrik menurut Hadi (2000) ada tiga macam kondisi yang perlu dipertimbangkan, yaitu (1) Jumlah kasus yang dianalisis terlalu sedikit, jumlah kasus kurang dari 20. (2) Skor atau bilangan-bilangan yang dianalisis termasuk dalam skala jenjang (ordinal). (3) Asumsi-asumsi yang mendasari penggunaan statistik non parametrik diduga banyak yang tidak dipenuhi. Rumus yang digunakan untuk analisis statistik non parametrik adalah Rho. Kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Ada hubungan antara penerimaan diri dengan penyesuaian sosial pada wanita korban perceraian nikah sirri, diperoleh hasil Rho = -0,438 dengan p = 0,087 (jadi p > 0,05). (2) Hasil kategori penerimaan diri tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 66,125 dan rerata hipotetik (MH) = 57,5. (3) Hasil kategori penyesuaian sosial tergolong tinggi dengan rerat empirik (ME) = 91,813 dan rerata hipotetik (MH) = 75.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: penerimaan diri, penyesuaian sosial, nikah sirri, perceraian
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ken Retno Yuniwati
Date Deposited: 01 Feb 2010 08:21
Last Modified: 15 Nov 2010 17:41
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5894

Actions (login required)

View Item View Item