ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BOYOLALI

TAUFIQ, R. ADRI AKBAR NOER (2009) ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BOYOLALI. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
B100040407.pdf

Download (104kB)
[img] PDF
B100040407.pdf

Download (535kB)
[img] PDF
B100040407.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (555kB)

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada BPR diukur dari ratio likuiditas, ratio rentabilitas dan ratio permodalan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Diduga kinerja (performance) keuangan yang diukur dari ratio likuiditas, rentabilitas dan permodalan pada BPR. Bank Pasar Boyolali menunjukkan kinerja keuangan yang baik.” Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis atas kinerja keuangan pada BPR Bank Pasar Boyolali tahun 2007 dan 2008 maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja BPR Bank Pasar Boyolali menunjukkan kinerja keuangan yang baik dinilai dari standar historis likuiditas, rentabilitas dan permodalan karena mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada quick ratio terjadi peningkatan. Pada tahun 2007 sebesar 0,117 dan tahun 2008 sebesar 0,509. peningkatan ini terjadi karena peningkatan jumlah cash assets lebih besar daripada peningkatan jumlah total utang lancarnya. Walaupun terjadi peningkatan tetapi jumlah cash assets yang digunakan untuk membayar kembali dana yang disimpan oleh para nasabahnya tergolong kecil dibandingkan dana yang dimiliki nasabah yaitu 0,117:1 pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 sebesar 0,509: 1. Banking Ratio menunjukkan peningkatan. Tahun 2007 sebesar 1,268 dan 1,271 untuk tahun 2008. Pada tahun 2008 BPR Bank Pasar Boyolali telah mampu menjamin setiap satu rupiah total utang lancar dengan Rp 1,271,00. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah kredit yang diberikan lebih besar dari pada peningkatan total utang lancarnya. Cash Ratio Perhitungan cash ratio menunjukkan bahwa perbandingan cash assets dengan pinjaman yang harus segera dibayar adalah sebesar 0,114:1 pada tahun 2007 dan 0,497:1 pada tahun 2008. Kenaikan cash ratio ini terjadi karena peningkatan jumlah cash assets lebih besar daripada peningkatan jumlah pinjaman yang harus segera dibayar. Current Ratio menunjukkan peningkatan. Perhitungan current ratio menunjukkan bahwa perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar adalah sebesar 1,389:1 pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 sebesar 1,781:1. Kenaikan ini terjadi karena peningkatan jumlah aktiva lancar lebih besar dari pada peningkatan utang lancarnya. Dari perhitungan ratio rentabilitas diperoleh hasil : Net Profit Margin erjadi peningkatan yaitu tahun 2007 sebesar 0,052 yang berarti setiap satu rupiah pendapatan bersih menghasilkan laba bersih sebelum pajak sebesar 0,052 dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 0,055. Return on Investment pada tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007 sebesar 0,019 dan 0,018 pada tahun 2008 yang berarti setiap satu rupiah total aktiva mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar 0,018. Ratio Permodalan yang dihitung dengan primary ratio mengalami peningkatan. Tahun 2007 diperoleh hasil sebesar 0,352 yang berarti perbandingan equity capital dengan total assets adalah 0,352:1 dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 0,464. peningkatan ini terjadi karena kenaikan jumlah equity capital.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kinerja Keuangan, ratio likuiditas, rentabilitas dan permodalan
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Mrs. Gatiningsih Gatiningsih
Date Deposited: 26 Jan 2010 08:45
Last Modified: 15 Nov 2010 18:36
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5782

Actions (login required)

View Item View Item