PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT PADA PENGELASAN BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK TERHADAP UJI KOMPOSISI KIMIA, STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN TARIK

SULISWANTO, EDY (2008) PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT PADA PENGELASAN BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK TERHADAP UJI KOMPOSISI KIMIA, STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN TARIK. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
D200010071.pdf

Download (102kB)
[img] PDF
D200010071.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase unsur kimia material, fasa penyusun struktur mikro, kekerasan material, harga kekuatan tarik dan baja tahan karat austenitik pada spesimen tanpa proses pengelasan, spesimen las tanpa perlakuan panas, spesimen las + PWHT 400 °C selama 1 jam, spesimen las + PWHT 600°C selama 1 jam, spesimen las + PWHT 1000 °C selama 1 jam, sehingga dapat diketahui pengaruh dari pengelasan dan perlakuan panas terhadap kekuatan material yang diteliti. Spesimen yang dipergunakan untuk pengujian adalah material baja tahan karat berupa pelat dengan ketebalan ± 6 mm. Pelaksanaan pengujian dimulai dari proses pengelasan SMAW, dengan kampuh V dan elektroda AWS A.5.4 E 308, dilanjutkan proses pembuatan spesimen serta pemanasan lanjut sesudah pengelasan (Post Weld Heat Treatment ). Masing-masing spesimen las diberi masukan panas dengan waktu tahan 1 jam untuk variasi temperatur : 400 °C, 600 °C dan 1000 °C. Dari hasil pengujian komposisi kimia, dapat diketahui material yang diteliti adalah baja tahan karat jenis austenitik yang merupakan paduan Fe-Cr-Ni (H. Wiryosumarto : 2001) dengan unsur penyusun utama, yaitu : besi (Fe) = 73,20 %, khrom (Cr) = 16 % dan nikel (Ni) = 7,71 %. Dari hasil pengamatan struktur mikro, secara umum baja tahan karat austenitik didapatkan fasa austenit, nikel, khrom dan karbida khrom. Pada spesimen las dengan PWHT 400 °C terjadi pengendapan karbida khrom paling banyak serta merata. Untuk spesimen tanpa las, spesimen las tanpa treatment dan spesimen las dengan PWHT 600 °C, terjadi endapan karbida khrom tetapi kurang merata. Sedangkan yang didapatkan paling sedikit pengendapan karbida khrom (hampir semua karbida mulai larut) adalah spesimen las + PWHT 1000 °C. Hasil pengujian kekerasan didapatkan harga kekerasan rata-rata dari tertinggi menuju terendah, yaitu : spesimen las + PWHT 400°C dengan kekerasan rata-rata tertinggi (218,7 VHN), spesimen tanpa treatment (203,1 VHN), spesimen las + PWHT 600 °C (193,7 VHN), spesimen tanpa las (189,4 VHN) dan terendah pada spesimen las + PWHT 1000 °C (182,8 VHN). Dari hasil pengujian tarik didapatkan harga tegangan tarik rata-rata dari tertinggi menuju terendah, yaitu : spesimen tanpa las dengan tegangan tarik rata-rata tertinggi (63,57 kg/mm2), spesimen las + PWHT 1000 °C (53,95 kg/mm2), spesimen las + PWHT 600 °C (52 kg/mm2), spesimen las tanpa treatment (46,8 kg/mm2) dan terendah pada spesimen las + PWHT 400 °C (45,23 kg/mm2).

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: baja tahan karat, las, raw material, tanpa treatment, PWHT
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Users 10 not found.
Date Deposited: 11 Dec 2009 06:31
Last Modified: 15 Nov 2010 21:24
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5360

Actions (login required)

View Item View Item