ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LAMPUNG-SELATAN

VICIAJI, ANDIKA (2009) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LAMPUNG-SELATAN. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
B100040386.PDF

Download (105kB)
[img] PDF
B100040386.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (863kB)
Official URL: http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/B100/B1000...

Abstract

Penelitian ini menunjukkan tujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja Perusahaan Air Minum dari aspek keuangan berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.47 tahun 1999 tentang kesehatan perusahaan. Obyek penelitian ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jasa Kabupaten Lampung Selatan . Data berupa data sekunder yaitu laporan rugi laba dan neraca perusahaan tahun 2004, 2005, 2006. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio laba terhadap aktiva produktif, Rasio laba terhadap penjualan, Pasio aktiva lancar terhadap hutang lancer, Rasio hutang jangka panjang terhadap ekuitas, Rasio total aktiva terhadap total hutang, Rasio biaya operasi terhadap pendapatan oprasi, Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo, Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air, Jangka waktu penagihan piutang, efektivitas penagihan piutang. Rasio-rasio tersebut akan diberi sekor nilai sesuai Surat Keputusan Menteri dalam Negeri No.47 tahun 1999 sehingga diperoleh sekor nilai akhir untuk melihat baik tidaknya kinerja PDAM. Hasil analisis rasio likuiditas menunjukkan rata-rata sebesar 0,33 berarti tidak baik dilihat dari rasio aktiva lancar yang dimiliki perusahaan terhadap hutang lancar. Namun dari total aktiva menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan sangat baik dengan rata-rata sebesar 3,10 dari total hutangnya. Hasil analisis rasio solvabilitas menunjukkan rata-rata rasio solvabilitas dari hutang jangka panjang terhadap ekuitas sebesar 0,13 dan laba operasional terhadap angsuran sebesar 8,43 menunjukkan nilai yang sangat baik. Berarti kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya (baik jangka panjang maupun jangka pendek) sangat solvabel. Hasil analisis rasio aktivitas menunjukkan bahwa rata-rata rasio aktiva produktif terhadap penjualan air sebesar 0,29 masuk kategori sangat baik, berarti kemampuan aktiva produktif dalam meningkatkan penjualan sangat optimal. Hasil rasio piutang terhadap penjualan diperoleh nilai rata-rata sebesar 97,52 masuk kategori cukup baik. Sedangkan rasio tagihan terhadap penjualan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 27,09 hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dari tagihan terhadap penjualan tidak baik. Berarti hasil analisis rasio aktivitas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menjalankan modalnya sudah efektif. Hasil analisis rasio rentabilitas menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode 2004-2006 tidak baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata rasio laba sebelum pajak terhadap aktiva produktif sebesar -205,76 rasio laba sebelum pajak terhadap penjualan sebesar -57,24 dan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 14,71. Hasil perhitungan kinerja perusahaan berdasarkan pada surat keputusan Menteri Dalam Negeri No. 47 tahun 1999 tentang kesehatan perusahaan dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2004 kinerja perusahaan masuk kategori cukup baik, begitupula pada tahun 2005 dan 2006. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Perusahaan Daerah Air Bersih Kabupaten Lampung Selatan mengalami perkembangan stabil selama 3 tahun.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Analisis rasio keuangan, Kinerja keuangan perusahaan
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Musyarofah Siti
Date Deposited: 01 Dec 2009 07:40
Last Modified: 13 Nov 2010 04:48
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/5073

Actions (login required)

View Item View Item