HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE

HASTUTIK, DUWI PUJI (2009) HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE. Skripsi thesis, Univerversitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100040143.PDF

Download (52kB)
[img] PDF
F100040143.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (191kB)
Official URL: http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/f100/F1000...

Abstract

eiring bertambahnya usia, wanita akan mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis, salah satunya adalah menopause. Wanita sering kali mengalami kecemasan menjelang menopause. Kecemasan menjelang menopause merupakan perasaan yang tidak menyenangkan bagi wanita berupa perasaan gelisah, khawatir dari adanya perubahan-perubahan fisik,sosial maupun seksual sehubungan dengan menopause. Wanita yang berpikir secara positif dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi karena menopause. Sedangkan wanita yang berpikir negatif tentang menopause mereka akan mengalami kecemasan karena kurang siap menerima keadaan tersebut. Salah satu cara mengurangi kecemasan tersebut adalah dengan berpikir positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan berpikir positif dengan kecemasan menjelang menopause. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kecenderungan berpikir positif dengan kecemasan menjelang menopause. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive non random sampling. Sampel yang terpilih berjumlah 47 ibu-ibu yang tinggal di Karanglo, Madegondo Sukoharjo dengan karakteristik: a) wanita usia 46-50 tahun; b) pendidikan minimal SMU; c) ibu yang memiliki anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kecenderungan berpikir positif dan kecemasan menjelang menopause. Analisis data menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Hasilnya menunjukkan ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kecenderungan berpikir positif dengan kecemasan menjelang menopause yang ditunjukkan oleh nilai r= -0,485; p = 0,001 (p < 0,01). Artinya semakin tinggi kecenderungan berpikir positif maka semakin rendah kecemasan menjelang menopause. Rerata empirik pada variabel kecenderungan berpikir positif sebesar 101,62 dan rerata hipotetik sebesar 97,5. Hasil tersebut menunjukkan kecenderungan berpikir positif subjek tergolong sedang. Pada variabel kecemasan menjelang menopause diperoleh rerata empirik 64,79 dan rerata hipotetik sebesar 70 yang menunjukkan bahwa kecemasan menjelang menopause subjek juga tergolong sedang. Peranan atau sumbangan efektif variabel kecenderungan berpikir positif terhadap kecemasan menjelang menopause sebesar 23,5% yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinan (r2)= 0,235. Hal ini berarti masih terdapat 76,5% variabel lain yang mempengaruhi kecemasan menjelang menopause diluar variabel kecenderungan berpikir positif. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kecenderungan berpikir positif dengan kecemasan menjelang menopause. Kata kunci : kecenderungan berpikir positif, kecemasan menjelang menopause

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: kecenderungan berpikir positif, kecemasan menjelang menopause
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Mrs Esti Handayani
Date Deposited: 19 Nov 2009 07:55
Last Modified: 13 Nov 2010 04:45
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/4814

Actions (login required)

View Item View Item