Pengaruh Waktu Pendinginan Lambat Pada Proses Maleablizing Komposit Besi Cor Whisker Terhadap Struktur Mikro Dan Kekerasan

Mukti, Bayu Seno Praeska and , Ir. Ngafwan, MT (2015) Pengaruh Waktu Pendinginan Lambat Pada Proses Maleablizing Komposit Besi Cor Whisker Terhadap Struktur Mikro Dan Kekerasan. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Halaman Depan)
cover.pdf

Download (921kB)
[img] PDF (Bab I)
BAB I.pdf

Download (243kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (739kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (84kB)
[img] PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (131kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] PDF (Pernyataan Publikasi Ilmiah)
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (282kB)

Abstract

Besi cor didefinisikan sebagai paduan besi yang memiliki kandungan kadar karbon lebih dari 1,7%. Umumnya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 sampai 4 %. Selain karbon (c), besi cor juga mengandung unsur lain seperti silika (Si), mangan (Mg), fosfor (P), dan belerang (S). Setruktur yang terkandung pada besi cor adalah austenite, ledeburite dan cementite pada temperature 910 ℃ dan austenite ke pearlite pada temperature 760 ℃. Besi cor pada umumnya mangandung unsure silica antara 1 sampai 3 %. Dengan kandungan ini, silica mampu meningkatkan kekuatan besi cor melalui fase cair. Untuk pengecoran besi cor ini dengan merekayasa penambahan whiskers. Pada pelaksanaan penelitian dilakukan penambahan whisker 10% pada saat proses penuangan besi cor. diCV. Reka Cipta Tehnindo Perkasa, proses pendinginan penuangan dilakukan dengan pendinginan lamban yaitu diterapkan dinding cetakan direkayasa pada lapisan bagian luar cetak pasir cetak dilapis dengan batu bata merah dengan ketebalan 3, 6, dan 9cm. Dan waktu penahanan selama 2 jam, kemudian dibongkar dan didinginkan suhu ruang. Hasil uji komposisi kimia sebelum ditambah whiskers, prosentase Si 1,10 %, setelah ditambah, prosentase Si 1,34 %. Hasil yang diperoleh dari uji kekerasan dengan pelapisan dinding berturut-turut dengan ketebalan batu bata merah 3, 6, dan 9 cm adalah 46,964; 47,518; dan 48,284 HRC. Hasil uji pada ketebalan lapisan 3 cm ledeburite ke cementite prosentasinya lebih kecil, ketebalan lapisan cetak 6 cm ledeburite ke cementite semakin banyak dari lapisan cetak 3 cm, ketebalan lapisan cetak 9 cm ledeburite ke cementite paling banyak dibandingkan dengan lapisan cetak 3 dan 6 cm. Cementite yang terbentuk membentuk kelompok cementite yang dinamakan perlite. Perlite pada lapisan dengan ketebalan 3 cm bergerombol tidak teratur, sedangkan lapisan cetak 6 cm perlite akan tersusun rapi dari pada lapisan cetak 3 cm, dan lapisan cetak 9 cm perlite akan lebih teratur dari pada lapisan cetak 3 dan 6 cm.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: besi cor CV. Reka Cipta Tehnindo Perkasa, abu sekam padi (whisker), pendinginan lamban, waktu penahanan, kekerasan.
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Unnamed user with username d200070054
Date Deposited: 05 Nov 2015 03:49
Last Modified: 13 Oct 2021 02:39
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/39143

Actions (login required)

View Item View Item