KONSEP STRIVING FOR SUPERIORITY PADA SISWA PENYANDANG TUNADAKSA DI SEKOLAH INKLUSIF ISLAM

SUJOKO , SUJOKO (2009) KONSEP STRIVING FOR SUPERIORITY PADA SISWA PENYANDANG TUNADAKSA DI SEKOLAH INKLUSIF ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100050110-G000060132.pdf

Download (326kB)
[img]
Preview
PDF
F100050110-G000060132.pdf

Download (4MB)

Abstract

Kelainan pada kondisi fisik yang kurang sempurna serta bersifat menetap yang disandang oleh tunadaksa dapat menimbulkan masalah-masalah yang kompleks. Selain berdampak pada aktifitas kesehariannya, kelainan ini juga sering menimbulkan gangguan pada mental penyandang tunadaksa. Maka tidak jarang penyandang tunadaksa ini mengalami gangguan-gangguan psikologis seperti merasa tidak berguna, tidak mampu, malu, minder, kecemasan dan permasalahan-permasalahan psikologis lainnya. Dampak-dampak tersebut akan semakin diperparah lagi jika kondisi lingkungan yang ada kurang mendukung dan tidak menerima kekurangan yang ada pada penyandang tunadaksa. Sehingga kemungkinan penyandang tunadaksa untuk semakin minder pun akan semakin besar. Namun tidak jarang pula penyandang tunadaksa yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan mampu menjalin interaksi sosial yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena adanya konsep diri yang baik pada penyandang tunadaksa dan adanya dukungan sosial dari orang-orang yang ada disekitarnya. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep striving for superiority pada siswa penyandang tunadaksa yang ada di sekolah inklusif islam yang meliputi bentuk-bentuk striving for superiority dan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep striving for superiority pada siswa penyandang tunadaksa tersebut. Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah yang berbeda, (1) SMP Muh I Simpon Surakarta, (2) SMP Ta’mirul Islam Surakarta, dan (3) SMP Muh 2 Kartasura. Subjek penelitian ini berjumlah 3 siswa yang di ambil secara purposive sampling, yaitu pengambilan subjek berdasarkan atas ciri-ciri dan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut meliputi, (1) Siswa tunadaksa yang sekolah di sekolah inklusif islam, (2) Usia 13-18 tahun, Untuk memperoleh data sebagaimana yang di inginkan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrument pengumpulan data, diantaranya adalah; wawancara, observasi, tes psikologi dan dokumentasi. Dari hasil analisis data di peroleh kesimpulan bahwa compensation adalah satu-satunya bentuk striving for superiority yang digunakan oleh penyandang tunadaksa untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya. Dan konsep striving for superiority yang dilakukan oleh siswa penyandang tunadaksa tersebut dipengaruhi oleh 2 faktor, pertama faktor internal yang berupa self-control, dan kedua faktor eksternal yang berupa dukungan sosial yang diberikan kepada penyandang tunadaksa..

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: unadaksa, striving for superiority, inklusif islam
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Mrs. Gatiningsih Gatiningsih
Date Deposited: 28 Jul 2009 06:58
Last Modified: 27 Oct 2011 07:11
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/3752

Actions (login required)

View Item View Item