HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DAN GAYA PACARAN DENGAN KECENDERUNGAN MEMBELI KONDOM PADA REMAJA

Putri, Rita Sugiharto (2009) HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DAN GAYA PACARAN DENGAN KECENDERUNGAN MEMBELI KONDOM PADA REMAJA. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF
F100030184.pdf

Download (34kB)
[img] PDF
F100030184.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (238kB)

Abstract

Regulasi atau sistem penjualan kondom di Indonesia tidak memiliki peraturan yang jelas, sehingga semua kalangan termasuk remaja ataupun orang yang belum menikah dapat membeli secara bebas. Kenyataan ini didukung oleh survei yang dilakukan oleh Koran Harian Jawa Pos (2007) di kota Solo yang menyatakan bahwa pembelian kondom di sejumlah apotik di Solo oleh kalangan pelajar dan mahasiswa jumlahnya ternyata cukup signifikan. Di bulan Februari sampai Maret (2007) diketahui jumlah pembeli kondom dibeberapa apotik rata-rata mencapai tiga orang perhari. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara penalaran moral dan gaya pacaran dengan kecenderungan membeli kondom pada remaja. Hipotesis yang diajukan (1) Ada hubungan antara penalaran moral dengan kecenderungan membeli kondom pada remaja.(2) Ada hubungan antara gaya pacaran dengan kecenderungan membeli kondom pada remaja. Subjek penelitian ini yaitu remaja di desa Singonegaran 50 orang dan desa Pakunden sebanyak 50 orang. Jadi total keseluruhan 100 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu skala penalaran moral, skala gaya pacaran dan skala kecenderungan membeli kondom pada remaja. Data yang didapatkan di analisis dengan analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) = 0,712; Fregression = 49,872 dengan p = 0,000 (p < 0,01). Berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara penalaran moral dan gaya pacaran dengan kecenderungan membeli kondom. Nilai korelasi rx1y= –0,665; p = 0,000; (p < 0,01) dengan sumbangan efektif = 44,2%. Berarti hipotesis yang diajukan diterima, yaitu ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara penalaran moral dengan kecenderungan membeli kondom. Nilai korelasi rx2y =–0,674; p = 0,000; (p < 0,01) dengan sumbangan efektif sebesar = 44,5%. Berarti hipotesis yang diajukan diterima, yaitu ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara gaya pacaran dengan kecenderungan membeli kondom. Berdasarkan hasil penelitian diketahui mean empirik (ME) pada variabel penalaran moral = 62,50 dan mean hipotetik (MH) = 52,5 yang berarti subjek penelitian mempunyai penalaran moral tergolong tinggi. Variabel gaya pacaran diperoleh mean empirik (ME) = 95,82 dan mean hipotetik (MH) = 105, menunjukkan gaya pacaran tergolong sedang. Pada variabel kecenderungan membeli kondom diperoleh mean empirik (ME) = 47,14 dan mean hipotetik (MH) = 72, hal ini menunjukkan kecenderungan membeli kondom tergolong rendah. Adapun kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara penalaran moral dan gaya pacaran dengan kecenderungan membeli kondom pada remaja. Artinya variabel penalaran moral dan gaya pacaran dapat dijadikan prediktor (variabel bebas) untuk memprediksikan variabel kecenderungan membeli kondom pada remaja

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: PENALARAN MORAL, GAYA PACARAN, MEMBELI KONDOM
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Mrs. Gatiningsih Gatiningsih
Date Deposited: 17 Jul 2009 07:28
Last Modified: 16 Nov 2010 12:37
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/3625

Actions (login required)

View Item View Item