Analisis Pengendalian Kualitas Produk Batik Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Dan Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

Sukma, Ghosa Amorda and , Moch. Djunaidi, ST, MT and , Dr. Hary Prasetyo (2014) Analisis Pengendalian Kualitas Produk Batik Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Dan Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF (Naskah Publikasi)
02. Naskah Publikasi.pdf

Download (632kB)
[img] PDF (Halaman Depan)
03. Halaman Depan.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Bab I)
04. BAB I.pdf

Download (110kB)
[img] PDF (Bab II)
05. BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (243kB)
[img] PDF (Bab III)
06. BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (26kB)
[img] PDF (Bab IV)
07. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab V)
08. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12kB)
[img] PDF (Daftar Pustaka)
09. Daftar Pustaka.pdf

Download (9kB)
[img] PDF (Lampiran)
10. Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Perkembangan industri batik di kota Solo saat ini semakin pesat seiring dengan diakui batik sebagai warisan budaya oleh UNESCO, sehingga persaingan antar industri batik juga semakin meningkat. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang berkualitas untuk menjaga produk yang dihasilkan kompetitif di pasaran. Industri Batik Gress Tenan adalah industri rumahan yang berada di Kampung Laweyan kota Solo. Dalam proses produksinya terkadang masih terdapat kecacatan, karena sistem pengendalian kualitas yang dimiliki masih tergolong sederhana. Permasalahan yang dihadapi adalah tingginya jumlah kecacatan yang terdapat pada setiap fungsi proses pembuatan kain batik. Tahap solusi masalah yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi kegagalan pada fungsi proses terbesar yang melebihi batas toleransi perusahaan sebesar 2% atau 20 dari 1000 kejadian, yaitu proses waterglass, proses printing, proses pembatikan, proses pelorotan, proses pewarnaan dan proses pelorotan serta memberikan usulan perbaikan berdasarkan kombinasi hasil analisis metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Pada tahap fault tree analysis, diperoleh top level event (kejadian terpenting dalam sistem) dari 6 fungsi proses tersebut yaitu motif kain tidak muncul, motif kain rusak, lukisan malam pada kain tidak rapi, terjadi perubahan warna pada kain, penurunan kualitas warna pada kain, terdapat sisa malam dan kanji pada kain. Berdasarkan top level event diatas, didapatkan basic event dari setiap fungsi proses. Basic event merupakan kejadian paling dasar untuk mengetahui kejadian atau kombinasi kejadian yang dapat menyebabkan munculnya top level event. Basic events tersebut kemudian di analisis menggunakan FMEA. Analisis FMEA didasarkan pada nilai Risk Priority Number (RPN) dengan menentukan skala severity failure mode, skala occurence failure mode, dan skala detection failure mode. Hasil dari FMEA berupa prioritas penyelesaian permasalahan dengan urutan sebagai berikut: motif kain rusak, lukisan malam pada kain tidak rapi, penurunan kualitas warna pada kain, motif kain tidak muncul, terjadi perubahan warna pada kain, terdapat sisa malam dan kanji pada kain.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pengendalian Kualitas, Fault Tree Analysis (FTA), Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 17 Mar 2015 04:02
Last Modified: 18 Oct 2021 02:39
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/32380

Actions (login required)

View Item View Item