Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Stress Kerja Pada Karyawan

Verlitasari, One Kusuma and , Susatyo Yuwono ,S. Psi., M. Si., Psi. (2014) Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Stress Kerja Pada Karyawan. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img] PDF (Halaman Depan)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Bab I)
BAB I.pdf

Download (24kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (74kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (61kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (63kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7kB)
[img] PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (23kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (91MB)
[img] PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH PUBLIKASI.pdf

Download (668kB)

Abstract

Pada sebuah perusahaan, stres kerja sering dialami oleh karyawan dikarenakan kondisi lingkungan dan kurangnya kemampuan adaptasi karyawan. Kemampuan adaptasi itu sendiri terjadi karena adanya faktor kepribadian, salah satunya yakni self efficacy yang dapat mempengaruhi stres kerja. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan stress kerja, sehingga penulis mengajukan hipotesis ada hubungan negatif antara self efficacy dengan stress kerja pada karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan CV. X, Karanganyar yang berjumlah 700 karyawan. Teknik pengambilan sampel adalah non random, yakni semua individu dalam populasi tidak diberi peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Adapun sampel yang diambil yakni dari departemen garmen, dan diambil sejumlah 100 karyawan. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabelvariabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu: (1) skala stres kerja, dan (2) skala self efficacy. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,560 dengan p = 0,000 (p < 0,01), hal ini berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan stres kerja. Artinya, semakin tinggi self efficacy karyawan maka semakin rendah stres kerja yang dialami karyawan, dan sebaliknya, semakin rendah self efficacy karyawan maka semakin tinggi stres kerja yang dialami karyawan. Rerata empirik self efficacy sebesar 62,76 dengan rerata hipotetik 57,5. Jadi rerata empirik > rerata hipotetik yang berarti pada umumnya karyawan mempunyai self efficacy yang sedang. Selanjutnya rerata empirik variabel stress kerja sebesar 65,52 dengan rerata hipotetik sebesar 92,5. Jadi rerata empirik < rerata hipotetik yang berarti pada umumnya karyawan mempunyai stress kerja yang rendah. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara dengan stress kerja. Peranan self efficacy terhadap stress kerja (SE) sebesar 31,4%, menjelaskan bahwa sebayak 31 orang karyawan mengalami self efficacy yang sedang. Sehingga masih terdapat 68,6% faktor lain selain self efficacy yang mempengaruhi stres kerja.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: self efficacy, stres kerja.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 20 Feb 2015 03:03
Last Modified: 16 Oct 2021 04:09
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/31961

Actions (login required)

View Item View Item