Haroen P., Hilman and , Dr. Sudarno Shobron, M.Ag and , Dr. Waston, M.Hum (2014) Epistemologi Idealistik Syekh Az-Zarnuji Telaah Naskah Ta’lim Al Muta’alim. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
|
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Download (235kB) |
|
|
PDF (Halaman Depan)
Halaman_Depan.pdf Download (2MB) |
|
|
PDF (Bab I)
Bab_I.pdf Download (100kB) |
|
PDF (Bab II)
Bab_II.pdf Restricted to Repository staff only Download (127kB) |
||
PDF (Bab III)
BAB_III.pdf Restricted to Repository staff only Download (108kB) |
||
PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (142kB) |
||
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf Restricted to Repository staff only Download (60kB) |
||
PDF (Bab VI)
Bab_VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (34kB) |
||
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (59kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis. Hal tersebut selalu menjadi bahan yang menarik untuk dikaji karena pandangan dunia(weltanschauung) seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya konsepsi dan pengenalannya terhadap "kebenaran" (asy-Syaifilkhârij). Kebenaran yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang berkorespondensi dengan dunia luar.Semakin besar pengenalannya, semakin luas dan dalam pandangan dunianya. Syekh Az-Zarnunji, yang dianggap sebagai peletak dasar konsep Pendidikan Islam, sebagaimana yang termuat dalam Kitab Ta'lim Al-Muta'alim-- yang di dalamnya mengklasifikasikan faktor-faktor pendidikan, daritujuan, niat, metode pendidikan, hingga masalah pengertian ilmu, sumber ilmu, bagaimana mendapatkan ilmu—terbukti memilik iserta melandaskan pandangannya pada system epistemologi yang kuat dan mapan. Apalagi bahwa tujuan menuntut ilmu seharusnya menurut Syekh Az-Zarnunji untuk mencapai ridha Allah, kebahagian akherat, melenyapkan kebodohan diri sendiri dan orang lain, menghidupkan ajaran agama dan menjaga kelestarian agama, semakin menandaskan kekuatan dan kemapanan sistem dan konsep epistemologi yang dianutnya. Apalagi Az-Zarnuji menawarkan empat pertimbangan yang bisa memperteguh niat yang benar dalam mencari ilmu pengetahuan. Pertama, menuntut ilmu dianggap sebagai subsistem tugas agama; kedua, bahwa menuntut ilmu seharusnya dimaksudkan sebagai usaha untuk memperoleh kebahagiaan dalam hidup di kemudian hari; ketiga, di dalam menutut ilmu, seyogyanya membangkitkan kembali agama dan syiar Islam; Keempat, menuntut ilmu seharusnya ditujukan dalam rangka menyampaikan puji syukur kepada Tuhan atas karunia jiwa yang sehat dan tubuh yang kuat. Dari sini nampak bahwa ciri khas epistemologi Az- Zarnuji adalah epistemologi agama, dimana menuntut ilmu adalah tugas agama sehingga seluruh relasi dan konsekwensi epistemologi tersebut berkait dengan masalah agama yang dianutnya. Hal itu menjadikan bangunan epistemologi Az-Zarnuji, merupakan bangunan epistemologi Islam, yang baku dan kuna (Tradisional) serta bertipe idealistik. Idealist adalah sebentuk pandangan ideal (idealism) atau mencakup segala sesuatu, kepaduan pikiran dan organik yang saling terkait bersifat sempurna (realitas, wujud) atau Absolutisme, yang mencakup makna sebagai 1). Pandangan bahwa kebenaran (nilai, realitas) adalah nyata, final dan abadi secara obyektif. 2) Keyakinan bahwa hanya ada satu penjelasan obyektif yang tak berubah dan benar tentang realitas. Epistemologi religious (agama) Az- Zarnuji yang menekankan pada ciri Ketuhanan, individualitas dan masyarakat, dengan azas epistemologi yang mendasari konsep adalah azas manfaat (utility). Artinya pelaksanaan sistem ilmu pengetahuan tidak lain dalam rangka ketiga ciri tersebut, dengan penekanan pada kwalitas atau pada nilai-nilai etika religious. Akibatnya konsep epistemologi Az-Zarnuji bersifat ideologis, yang bertumpu pada nilai-nilai dan ajaran (teologi) Islam atau lebih kongkritnya adalah epistemologi iman (ketauhidan).
Item Type: | Karya ilmiah (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Epistemologi, Pendidikan Islam, Ilmu Pengetahuan, Etika Religius |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Magister Pemikiran Islam |
Depositing User: | Ari Fatmawati |
Date Deposited: | 18 Dec 2014 07:21 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 11:19 |
URI: | http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/31376 |
Actions (login required)
View Item |