Pengaruh Status Gizi Bayi Usia 6 Sampai 7 Bulan Terhadap Waktu Erupsi Gigi Incisivus Central Decidui Rahang Bawah Di Posyandu Kecamatan Bendosari Sukoharjo

Cahyawati, Erlinda and , drg. Mahmud Kholifa, MDSc and , drg. Suyadi (2014) Pengaruh Status Gizi Bayi Usia 6 Sampai 7 Bulan Terhadap Waktu Erupsi Gigi Incisivus Central Decidui Rahang Bawah Di Posyandu Kecamatan Bendosari Sukoharjo. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (505kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (168kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (559kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (399kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (223kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (146kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (147kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (466kB)

Abstract

Gizi merupakan faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi dengan status gizi baik tentunya akan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik pula. Masalah gizi kurang di Indonesia masih banyak dijumpai, berdasarkan data yang diperoleh tahun 2010 mengenai status gizi bayi menurut BB/U (berat badan/umur) menunjukkan status gizi buruk sebanyak 4.9% dan status gizi kurang 13.0%. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi, termasuk waktu erupsi gigi pada bayi. Gigi incisivus central decidui rahang bawah merupakan gigi yang pertama kali tumbuh pada bayi usia 6 sampai 7 bulan. Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah salah satu indikator penilaian status gizi yang digunakan untuk menilai status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara status gizi terhadap waktu erupsi gigi incisivus central decidui rahang bawah pada bayi usia 6 sampai 7 bulan di Posyandu Kecamatan Bendosari Sukoharjo. Metode yang digunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah bayi umur 6 sampai 7 bulan yang menjadi anggota di Posyandu Kecamatan Bendosari Sukoharjo. Jumlah sampel penelitian sebanyak 80 bayi yang ditentukan dengan rumus Slovin dengan cara pengambilan sampel random dengan teknik Stratified Random Sampling. Penilaian status gizi bayi dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa Kartu Menuju Sehat (KMS) yang di dalamnya memuat berat badan dan umur (BB/U), kategori status gizi memuat gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan gizi buruk, sedangkan erupsi gigi incisivus central decidui rahang bawah dilihat secara langsung. Hubungan antara variabel penelitian diuji menggunakan korelasi Spearman’s rho. Dari hasil uji korelasi Spearman’s rho antara status gizi bayi dengan erupsi gigi incisivus central decidui rahang bawah didapatkan nilai r = 0.141 yang berarti tidak terdapat hubungan antara status gizi bayi usia 6 sampai 7 bulan terhadap waktu erupsi gigi incisivus central decidui rahang bawah atau dapat dilihat dari nilai p = 0.213 menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna antara status gizi dan waktu erupsi gigi incisivus central decidui rahang bawah. Kesimpulan dalam penelitian ini, tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi bayi usia 6 sampai 7 bulan terhadap waktu erupsi gigi incisivus central decidui rahang bawah

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: status gizi bayi, erupsi gigi, incisivus central decidui
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi > Kedokteran Gigi
Depositing User: Ari Fatmawati
Date Deposited: 09 Dec 2014 13:09
Last Modified: 20 Oct 2021 06:26
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/31255

Actions (login required)

View Item View Item