Kadar Serat Pangan Dan Sifat Organoleptik Cookies Dengan Penambahan Tepung Biji Kluwih (Antocarpus communis ) Dan Angkak Sebagai Pewarna Alami

Murdopo, Murdopo and , Nanik Suhartatik, S.TP, M.P. (2014) Kadar Serat Pangan Dan Sifat Organoleptik Cookies Dengan Penambahan Tepung Biji Kluwih (Antocarpus communis ) Dan Angkak Sebagai Pewarna Alami. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[img]
Preview
PDF (Halaman Depan)
HALAMAN_DEPAN.pdf

Download (816kB)
[img]
Preview
PDF (Bab I)
BAB_I.pdf

Download (101kB)
[img] PDF (Bab II)
BAB_II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (148kB)
[img] PDF (Bab III)
BAB_III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (150kB)
[img] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (391kB)
[img] PDF (Bab V)
BAB_V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (85kB)
[img]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (107kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
PDF (Naskah Publikasi)
NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Download (595kB)

Abstract

Cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang berasal dari adonan lunak, mempunyai kadar lemak yang tinggi dan tekstur yang renyah. Biji kluwih merupakan salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan cookies karena mempunyai sumber karbohidrat yang tinggi. Angkak adalah hasil fermentasi beras putih oleh fungi Monascus purpureus yang menghasilkan pigmen warna merah. Serat kasar merupakanbagian dari serat pangan yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serat kasar cookies dan mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap cookies yang disubstitusikan dengan tepung biji kluwih dan angkak sebagai pewarna alami. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap 2 faktor yaitu; faktor 1: penambahan tepung biji kluwih yaitu 0 g tepung biji kluwih (B0), 25 g tepung biji kluwih (B1), 50 g tepung biji kluwih (B2), 75 g tepung biji kluwih (B3) dan faktor 2: penambahan tepung angkak yaitu 0 g tepung angkak (P0), 1,2 g tepung angkak (P1), 2,4 g tepung angkak (P2) dengan 2 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian kandungan serat kasar tertinggi cookies biji kluwih pada perlakuan B3P1 yaitu penambahan 75 g tepung biji kluwih dan 1,2 g tepung angkak sebesar 7,52 %. Perlakuan B0P2 yaitu tanpa penambahan tepung biji kluwih dan 1,2 g tepung angkak disukai konsumen dengan jumlah rata-rata 14,72.

Item Type: Karya ilmiah (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Cookies, tepung biji kluwih, angkak, kadar serat kasar, organoleptik
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 4402 not found.
Date Deposited: 24 Jun 2014 08:54
Last Modified: 18 Oct 2021 11:50
URI: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/29551

Actions (login required)

View Item View Item